MBTO Incar Penjualan Naik 97 Persen Pada Tahun 2022

Foto : Dok. MBTO

Pasardana.id - PT Martina Berto Tbk (IDX: MBTO) menaksir rugi bersih tahun 2022 akan tipis atau tersisa Rp15,3 miliar, atau terpangkas 89 persen dibandingkan akhir tahun 2021 yang menyentuh Rp148 miliar.

Direktur Utama MBTO, Bryan David Emil menyampaikan rasa optimisnya, bahwa secara umum prospek kinerja MBTO di tahun 2022 ini dapat membaik, seiring dengan perbaikan dari sisi penjualan bersih dan laba sebelum pajak.

Ia menerangkan, dengan strategi-strategi tersebut, MBTO merencanakan untuk mencapai target penjualan tahun 2022 sebesar Rp 416 milliar yaitu bertumbuh sebesar 97,15  persen dibanding tahun 2021.

Pada sisi lain, dia menyebut perseroan melakukan efisiensi di COGS dari 68,33 persen di 2021 menjadi 63,23 persen di 2022, lalu biaya pemasaran dan penjualan dari 38,21 persen di 2021 menjadi 22,78 persen di 2022, sehingga Earning Before Interest Depreciation (EBITDA) dari minus Rp 66 milliar di 2021 menjadi positif Rp 28 miliar di 2022, operating profit Rp 7 miliar di tahun 2022 dari minus Rp 99 miliar di tahun 2021.

“Sementara profit after tax dari minus Rp148 milliar di 2021 menjadi minus Rp15,353 milliar di 2022, Syukur-syukur bisa laba,” harap dia kepada media, Jumat (29/7/2022).

Ia menambahkan, bahwa manajemen MBTO akan terus berupaya meningkatkan kualitas dan sudut pandang konsumen, antara lain; Sariayu Martha Tilaar, Biokos, dan Rudy Hadisuwarno Cosmetics, rejuvinasi pada desain kemasan, inovasi, dan reformulasi produk, investasi pada media digital dan meningkatkan penjualan online, perbaikan di bagian manufaktur, rantai pasok, purchasing, hingga konsolidasi akuntansi keuangan.

Selain itu, jelas dia, MBTO juga mempertajam strategi untuk pemasaran dan multi-distributor, yakni dengan Tiga Raksa, dan Penta Valent, serta yang terbaru dengan Dos Ni Roha (DNR).

Pada saat yang sama, MBTO juga berusaha memperkuat penjualan melalui PT Tara Parama Semesta (TPS) yang mengelola gerai Martha Tilaar Shop (MTS) dan penjualan online, serta unit usaha PT Cedefindo (anak perusahaan MBTO) yang bergerak di bidang contract manufacturing.

“MTS merupakan gerai yang menargetkan pasar kelas menengah atas dengan varian produk Perseroan yang lebih banyak dibanding gerai-gerai independen, sekaligus berfungsi sebagai customer experience centre bagi para konsumen. Hingga saat ini, Perseroan memiliki 9 gerai MTS dan 4 shop in shop,” pungkas dia.