LPEI Dorong Pelaku UMKM Ekspor Ke Negara G20

Pasardana.id - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank mengenalkan produk UMKM kepada delegasi G20, sehingga membuka kesempatan untuk ekspor.
Direktur Eksekutif LPEI, Riyani Tirtoso menjelaskan, UMKM yang ikut dalam pameran tersebut, diantaranya; Maharani Craft – Bali, yang menawarkan keunikan yang premium untuk kerajinan yang berfungsi sebagai hiasan untuk rumah (home décor), dimana produk Maharani Craft telah berhasil ekspor produk mereka ke Amerika Serikat, Arab Saudi, Mesir, Jepang dan Korea Selatan.
Lalu, UD Kamasan – Bali, yang bergerak dalam bidang Industri pengecoran logam atau uang kepeng dan asesoris lainnya yang memiliki nilai seni, industri uang kepeng kamasan Bali ini berhasil ekspor ke Negara Malaysia.
“Program ini memiliki tujuan untuk menciptakan eksportir baru dan memajukan komoditas ekspor suatu daerah, LPEI bangga bisa berpartisipasi dalam ajang bersejarah ini," ujar Riyani, dalam keterangannya, Selasa, 19 Juli 2022.
Selanjutnya, Runa Jewelry – Bali, yang memproduksi kerajinan berbahan dasar perak. Runa berhasil mengekspor produknya berupa aksesoris ke negara Jepang, Amerika Serikat, Inggris dan Italia.
Selanjutnya, UMKM CV Dharma Siadja berdiri sejak tahun 1940 yang memproduksi handicraft/hiasan rumah khas adat Bali dengan kualitas tinggi, produk mereka telah berhasil mencuri perhatian negara Amerika dan Eropa.
Lalu, ada PT Arum Jaya Perdana – Bali, yang menghasilkan produk ramah lingkungan berupa sedotan bambu yang terbuat dari bambu alami dan diproses secara alami. Produk Arum saat ini telah berhasil di ekspor ke negara Inggris dan Singapura.
Selain itu, ada Bali Tangi – Desa Padangsambian Kaja, Denpasar yang merupakan produsen peralatan spa yang menggunakan bahan-bahan herbal, dengan produk yang ditawarkan, antara lain berupa; essential oil, natural body scrub dan telah di ekspor ke negara Australia.
Mitra LPEI lainnya yang turut hadir pada pameran Road to G20 adalah; PT Asia Garment Internasional – Denpasar, yang memproduksi sarung batik buatan tangan, kain batik, pakaian batic leisure dengan 100 persen rayon dan 100 persen bahan katun, yang saat ini telah di ekspor ke tiga negara, yaitu Amerika Serikat, Inggris dan Italia.
Selain pelaku usaha berasal dari Bali, LPEI pun membawa pelaku usaha dari Yogyakarta dan sekitarnya, yaitu;
Shiroshima – Yogyakarta, merupakan peserta CPNE tahun 2022, brand fashion yang menjadikan batik sebagai pakaian ready to wear dengan menggabungkan unsur tradisional dan modern kontemporer.
UMKM Haveltea – Malang, merupakan pembuat minuman yang berasal dari campuran daun teh murni dengan rempah-rempah dan juga buah-buahan, metode dalam membuat produknya mendukung dampak ekonomi yang lebih baik terhadap petani lokal dan perempuan yang tinggal di sekitar pabrik Haveltea.
Lalu, Wastraloka yang merupakan peserta CPNE sejak tahun 2017 asal Klaten, yang memproduksi berbagai macam produk kebutuhan rumah tangga dengan menggunakan bahan olahan berasal dari limbah pintu kulkas. Produk Wastraloka saat ini telah di ekspor ke beberapa negara, diantaranya Australia, Amerika Serikat, Malaysia, Singapura, Hongkong dan UEA.
“Kami berharap, produk-produk UMKM yang ditampilkan pada pameran Road to G20 ini dapat menarik perhatian dari para delegasi negara-negara sahabat, sehingga dapat mencerminkan kekuatan Indonesia untuk bangkit dalam menghadapi pandemi dengan semangat dan positif,” ujar Riyani.