Jokowi Marah Indonesia Impor Alat Tulis Hingga Rp766 Miliar

Foto : istimewa

Pasardana.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ketidaksukaannya saat mengetahui sejumlah kementerian melakukan impor alat tulis yang nilainya mencapai 53,95 juta dolar AS atau Rp 766 miliar.

Berdasarkan catatan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), barang impor ini antara lain seperti krayon, isi pensil, pulpen, pensil, hingga kapur tulis.

"Kok enggak kita lakukan, bodoh sekali kita kalau enggak melakukan ini. Malah beli barang-barang impor, mau kita terus-teruskan, ndak. Ndak bisa," kata Presiden Jokowi saat memberi arahan dalam acara Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia, Jumat (25/3) lalu.

Padahal, jelas Jokowi, dari dalam negeri ada banyak perusahaan yang sudah memproduksi berbagai alat tulis, sebut saja PT Pilot Pen Indonesia.

Selain itu, alat tulis buatan Indonesia juga lebih terjangkau.

Masih merujuk dari data yang sama, impor alat tulis terbesar berasal dari jenis pena, yang pada tahun 2021, nilai impornya mencapai Rp 129 miliar.

Alat tulis yang memiliki nilai impor paling besar juga berasal dari pulpen yang mencapai US$ 4,26 juta atau Rp 61 miliar.

Nilai impor selain pena stilograf dan pena lainnya mencapai US$4.07 juta dan isi ulang pensil senilai US$2,56 juta.

Selain itu, alat tulis lain yang juga masih impor, diantaranya; tangkai pena senilai Rp129 miliar, krayon Rp7 miliar, pena dan ujung pena yang terbuat dari non emas, sekitar Rp6,8 miliar, dan kapur tulis.

Menurut Presiden Jokowi, jika produk dalam negeri lebih banyak dimanfaatkan, akan sangat mendukung usaha dalam negeri.