Buruh Akan Demo di Kemenaker Jumat Besok, Tuntut Kenaikan Upah 13 Persen

Pasardana.id - Buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) berencana akan menggelar aksi besar-besaran di kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) pada Jumat, 4 November 2022.
Presiden KSPI, Said Iqbal mengatakan, aksi tersebut akan dihadiri oleh puluhan ribu buruh yang berasal dari Jabodetabek.
Ia menambahkan, pada tanggal tersebut, aksi juga kan dilakukan serentak di beberapa kota Industri seperti Bandung, Banten, Surabaya dan kota-kota lainnya.
Adapun tuntutan dari aksi tersebut adalah menaikkan upah minimum 2023 sebesar 13 persen, tolak PHK dengan alasan resesi, dan tolak Omnibus Law.
"Tanggal 4 November puluhan ribu buruh akan aksi di Kemnaker, dari Jabodetabek ke Kemnaker," ungkap Said dalam konferensi pers virtual, Rabu (2/11).
Terkait tuntutan upah naik 13%, Said Iqbal mengaku punya hitung-hitungannya.
Ia menyebut, pengeluaran buruh setelah harga BBM naik menjadi lebih besar.
"Karena buruh konsumsinya itu di tiga sektor. Pertama makanan dan minuman itu naik 15%. Transportasi yang biasa Rp 4 ribu naik Rp 2 ribu, 50%. Sewa rumah Rp 500 ribu naik minimal Rp 50 ribu atau 10%. tiga sektor inilah yang buat buruh daya belinya anjlok," jelasnya.
Lebih lanjut ia menginginkan, agar pemerintah menetapkan kenaikan upah berdasarkan tingkat inflasi ditambah pertumbuhan ekonomi, alih-alih menggunakan PP 36/2021 tentang Pengupahan.
Soalnya, dalam PP, kenaikan UMP dilakukan dengan rumus batas atas dan bawah upah minimum wilayah bersangkutan.Ia menjelaskan bahwa kenaikan upah 13 persen itu mengacu pada estimasi inflasi tahun depan sebesar 7-8 persen, dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi 4,8 persen.
Apabila kedua angka tersebut dijumlahkan, maka totalnya menjadi 11,8 persen. Kemudian, ditambah dengan angka produktivitas dan pembulatan menjadi 13 persen.
Menurut Said, kenaikan harga BBM tersebut menurunkan daya beli yang saat ini sudah merosot sebesar 30 persen.
Dengan BBM naik, maka daya beli akan turun lagi menjadi 50 persen.
"Dampak kenaikan harga BBM itu mengakibatkan inflasi melambung, harga-harga barang naik, ini menyulitkan kehidupan buruh dan masyarakat kecil," kata Said.
Jika tuntutan mereka tidak digubris, buruh mengancam menggelar aksi mogok nasional.
Adapun rencana mogok nasional sudah dijadwalkan pada minggu kedua Desember 2022.
Diperkirakan aksi mogok nasional melibatkan 5 juta buruh dan 15 ribu pabrik di Indonesia.