ZINC Raih Pinjaman Sebesar USD 96 Juta dari BMRI

Pasardana.id - PT Kapuas Prima Coal Tbk (IDX: ZINC), emiten produsen base metal di Indonesia berhasil mendapat kepercayaan bank di tengah masa pandemi untuk terus memacu produksi hasil tambang sejalan dengan tren kenaikan harga komoditas global yang meningkat.
Upaya ini didukung oleh Bank Mandiri (IDX: BMRI) melalui pemberian fasilitas pinjaman senilai total USD 96 juta.
Selain untuk memacu produksi tambang bijih besi, galena, dan mineral lainnya, ZINC berharap, target penyelesaian salah satu smelter miliknya bisa selesai di semester kedua 2021 sejalan dengan program hilirisasi yang dicanangkan Pemerintah Indonesia.
“Kami bangga dapat mengumumkan keberhasilan perjanjian kredit sebesar USD 96 juta dimana penggunaannya adalah untuk bagian dari modal kerja Perseroan sebesar USD 34,35 juta dan USD 61,65 juta untuk belanja modal (capex). Alokasi capex sebesar USD 36,65 juta adalah untuk pembelian alat berat dan investasi infrastruktur pertambangan guna menambah kapasitas produksi. Sedangkan USD 25 juta dialokasikan untuk menyelesaikan smelter milik ZINC. Di luar term loan tersebut, ZINC juga mendapat fasilitas tambahan non-cash loan sebesar USD 14 juta,” ujar Direktur Pengembangan Usaha ZINC, Evelyn Kioe dalam keterangan pers, Selasa (29/6).
Evelyn Kioe melanjutkan, “Seiring dengan meningkatnya permintaan akan komoditas secara global, kami berusaha menempatkan ZINC pada posisi dan momentum yang tepat sehingga dapat mencapai hasil performa yang maksimal. Dengan adanya perjanjian kredit ini, diharapkan ZINC dapat meningkatkan produksi sesuai dengan target sebelumnya, serta tentunya pemenuhan program hilirasasi yang dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia. Kami melihat Bank Mandiri sebagai bagian dari instansi Pemerintah Indonesia juga sangat mendukung program hilirasasi ini.”
“Sinergi dan kepercayaan yang diberikan oleh Bank Mandiri kepada ZINC sebagai satu-satunya tambang Galena di Indonesia tentunya memacu Perseroan untuk senantiasa memberikan performa terbaik dengan selalu mengutamakan aspek Environmental, Social, dan Governance (ESG) yang baik,” tandas Evelyn.