ANALIS MARKET (21/12/2201) : IHSG Diperkirakan Bergerak Bervariasi Namun Cendrung Melemah
Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (20/12), IHSG ditutup melemah cukup dalam (-0,83%) di level 6547,11. IHSG terseret oleh bursa global yang masih khawatir dengan adanya penanganan pandemic Covid 19 khususnya di AS dan Europe yang membuat ketakutan para investor untuk beralih investasi ke save heaven karena pasar saat ini masih volatile cendrung melemah. Adapun, kemarin (20/12), hanya 2 index sectoral yang mengalami penguatan, yaitu healthcare dan teknologi. Pelemahan IHSG didukung oleh sektor industri (-1.52%), sector barang consumer non primer (-1.48%), dan sektor basic material (-1.29%). Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 387.06 miliar, dengan saham-saham yang paling banyak di distribusi adalah: BMRI, BBYB, ASII. Secara teknikal analis, IHSG kembali mencetak candle hitam pada perdagangan kemarin. Terdapat potensi bentuk head and shoulder yang memiliki neckline di level 6480, apabila IHSG mengalami breakout ke bawah level tersebut, kemungkinan akan terjadi reversal ke trend bearish. Saham-saham yang memiliki potensi kenaikan secara teknikal pada hari ini, yaitu: AKRA, BBRI, EMTK, MDKA, KRAS.
Di sisi lain, Bursa AS ditutup kompak melemah yang cukup dalam pada Selasa (21/12) pagi ini, pelemahan tersebut dipimipin oleh Nasdaq -1.24%. Adapun sentiment yang mendorong penurunan di AS adanya kekhawartiran lonjakan kasus di AS yang saat ini sudah terjadi di AS maupun Eropa yang akan memicu pengetatan kebijakan pembatasan antar negara yang akan menyebabkan gangguan supply chain di berbagai negara hal ini akan berdampak pada ekonomi khususnya kinerja beberapa perusahaan.
MARKET OUTLOOK
Kemudian bursa Asia kompak dibuka dengan ceria pada perdagangan Selasa (21/12) pagi ini, Nikkei dibuka positif +1.33% dan Kospi dibuka positif +0.60%. Para investor walaupun ditengah adanya ketidakpastian global serta adanya pelemahan ekonomi di China yang mengakibatkan adanya kebijakan oleh pemerintah China melakukan penurunan suku bunga pinjaman 5 Bps yang untuk jangka waktu satu tahun hal ini dapat menghibur investor khususnya di Asia.
Sementara dari dalam negeri, pada pekan ini masih terjadi minimnya sentiment untuk IHSG mengalami penguatan, para investor dapat mencermati harga komoditas terutama sempat terjadi penurun harga minyak WTI yang sempat mengalami penurunan lebih dari 2%, sentiment window dressing saat ini belum terlihat.
“IHSG hari ini diperkirakan akan bergerak bervariasi namun cendrung melemah dengan rentang support dan resistance: 6500 – 6580,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Selasa (21/12/2021).

