Caturkarda Depo Bangunan Incar Dana Hingga Rp537 Miliar Dari IPO

Pasardana.id - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk tengah mengincar dana hingga Rp537,6 miliar dari pasar modal, melalui penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan menawarkan sebanyak 10.240.000 lot atau 1,024 miliar lembar saham atau setara 15,08 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Mengutip laman e-IPO, Selasa (02/11/2021) tercantum kisaran harga penawaran senilai Rp426 hingga Rp525 per lembar saham.
Sehingga calon emiten yang telah mememesan kode saham DEPO itu akan meraup dana sebesar Rp436 miliar hingga Rp537 miliar.
Untuk memuluskan rencana itu, calon emiten sektor retail bahan bangunan ini menunjuk Mirae Asset Sekuritas Indonesia selaku penjamin emisi efek.
Selanjutnya, bersama anggota bursa itu akan memulai penawaran awal mulai tanggal 1 hingga 8 November 2021. Diharapkan pernyataan efektif IPO terbit pada tanggal 16 November 2021. Jika demikian, akan melangsungkan penawaran umum pada tanggal 18 hingga 23 November 2021.
Rencananya, sebanyak 18 persen dari dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal, seperti pembukaan gerai baru di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumetera dan daerah lainnya serta untuk perbaikan gerai yang ada.
Selebihnya, sebesar 8 persen dari dana IPO akan digunakan untuk membayar pinjaman dengan saldo Rp38,799 miliar kepada PT Bank Central Asia Tbk (IDX: BBCA).
Perseroan juga berencana menggunakan 41 persen dari dana IPO untuk setoran modal kepada anak usaha, PT Megadepo. Oleh anak usaha, dana itu akan dialokasikan sebesar 60 persen untuk belanja modal, seperti membangun gerai-gerai baru, misalnya di Rungkut Surabaya pada tahun 2022. Sisanya, sebanyak 40 persen akan digunakan Megadepo untuk modal kerja seperti pengembangan bisnis.
Sedangkan 33 persen dari dana IPO akan digunakan untuk modal kerja. Rincinya, 10 persen untuk operasional, 50 persen untuk pengembangan bisnis seperti ekspansi portofolio produk dan biaya pencarian gerai baru, 35 persen untuk pelunasan utang dagang dan 5 persen untuk pengembangan sistem teknologi informasi.
Jika ditilik laporan keuangan semester I 2021 telah audit, tercatat, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp47, 142 miliar dan pendapatan Rp1,167 triliun.
Sekelumit mengenai calon emiten ini, perseroan memiliki 9 gerai Depo Bangunan yang berlokasi di Jakarta, Serpong, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali dan Lampung. Dengan pengunjung hingga 3 ribu pada akhir pekan, dan hingga 1.000 pada hari kerja untuk masing-masing gerai.
Perseroan menjual lebih dari 49 ribu produk, 90 ribu SKU dengan 1.500 merek berbeda baik yang lokal maupun impor dari mancanegara.
Perseroan juga memiliki hubungan jangka panjang yang kuat selama lebih dari 20 tahun dengan merek dan vendor utama.