Terdorong Sektor Publik dan Swasta, ULN Indonesia Q3-2021 Naik Jadi US$423,1 Miliar

foto: dok. Bank Indonesia

Pasardana.id - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada kuartal III 2021 kembali naik. 

Posisi ULN Indonesia pada periode ini tercatat sebesar US$423,1 miliar atau tumbuh 3,7% (yoy).

"Perkembangan tersebut disebabkan oleh peningkatan pertumbuhan ULN sektor publik  dan sektor swasta," tulis Bank Indonesia, Senin (15/11/2021).

Secara rinci, ULN Indonesia tersebut terdiri dari ULN pemerintah sebesar US$205,5 miliar atau tumbuh 4,1% (yoy). Perkembangan tersebut disebabkan oleh pembayaran neto pinjaman seiring lebih tingginya pinjaman yang jatuh tempo dibanding penarikan pinjaman.

"Hal ini terjadi di tengah penerbitan Global Bonds, termasuk Sustainable Development Goals (SDG) Bond sebesar 500 juta Euro, yang merupakan salah satu penerbitan SDG Bond konvensional pertama di Asia," ujar Bank Indonesia.

Sementata itu, ULN Bank Sentral naik sebesar US$6,3 miliar menjadi US$9,1 miliar terutama dalam bentuk alokasi Special Drawing Rights (SDR). Begitu juga ULN swasta naik 0,2% (yoy) US$208,5 miliar.

Meski sebagian besar catat kenaikan, Bank Indonesia menilai struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

"ULN Indonesia pada kuartal III 2021 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 37,0%, menurun dibandingkan dengan rasio pada triwulan sebelumnya sebesar 37,5%," kata Bank Indonesia.

Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 88,2% dari total ULN.

Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.