BKSW Alami Peningkatan Pendapatan Bunga Bersih Sebesar 39,21% Menjadi Rp 421,6 Miliar di 2019
Pasardana.id - PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW) membukukan total aset senilai Rp 23,02 triliun, atau naik 12,37% year-on-year (yoy) dari Rp 20,49 triliun pada akhir tahun 2018, didukung dengan portofolio pinjaman Bank yang kuat.
Melansir siaran pers, yang dirilis usai kegiatan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), yang digelar Kamis (11/6), disebutkan bahwa Bank berkode saham BKSW ini, juga melaporkan peningkatan total pinjaman yang disalurkan sebesar 25,63% menjadi Rp 13,88 triliun dari Rp 11 triliun pada tahun 2018 yang menunjukkan keberhasilan strategi normalisasi portofolio yang dijalankan di tahun 2018.
Selain itu, Bank melaporkan peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 39,21% menjadi Rp 421,6 miliar dengan laba bersih sebesar Rp 5,3 miliar, yang menurun dibandingkan tahun lalu karena pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai sebagai bentuk strategi Bank untuk tetap memitigasi potensi kerugian atas kredit bermasalah.
Di sisi lain, rasio pendapatan bunga bersih (NIM) juga mengalami peningkatan yang substansial mencapai 2,56% yang menunjukkan komitmen Bank dalam mengembangkan operasional yang efektif dan kokoh secara finansial.
Sementara itu, struktur likuiditas dan tingkat permodalan Bank masih sangat kuat dengan Macroprudential Intermediation Ratio (RIM) dan Loan Coverage Ratio (LCR) berada jauh diatas ketentuan, masing-masing mencapai 84,70% dan 170,08%. Sementara itu, Capital Adequacy Ratio (CAR) mencapai 21,08% yang juga berada jauh diatas ketentuan regulator.
Dalam keterangannya, Stewart Donald Hall, President Director Bank QNB Indonesia menyatakan, bahwa Bank telah membangun fondasi yang kokoh selama dua tahun terakhir dengan menyelesaikan proyek ‘turn-around’ dan visi Bank untuk berpikir jauh ke depan, yang merupakan elemen kunci untuk memastikan kinerja terbaik bagi nasabah, pemegang saham dan karyawan.
“Dengan memperkuat fondasi yang lebih solid dan dengan didukung oleh pemegang saham pengendali, Bank tetap optimis dan siap untuk menghadapi tantangan dan terus berkembang,” jelasnya.
Juga disebutkan, bahwa Bank telah sukses merealisasikan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Tahap I dan II di tahun 2019 dalam bentuk obligasi senilai masing-masing Rp 100 miliar dan Rp 452 miliar.
Seluruh dana yang diperoleh sepenuhnya digunakan untuk modal kerja dalam rangka pengembangan usaha dalam bentuk ekspansi kredit.
Sehubungan dengan hal ini, Bank mendapatkan peringkat tertinggi, yaitu “AAA(idn)” dengan outlook stabil dari Fitch Indonesia.
Pemberian peringkat ini didasarkan pada dukungan pemegang saham pengendali, Qatar National Bank (Q.P.S.C.) yang dipercaya memiliki kecenderungan dan kemampuan untuk memberikan dukungan kepada Bank QNB Indonesia, jika dibutuhkan.
Dalam RUPST ini, Bank dan pemegang saham menerima keputusan R. Andi Kartiko Utomo atas pengunduran dirinya sekaligus mengumumkan penunjukkan Bambang Andri Irawan sebagai bagian dari Direksi.
Bambang memiliki pengalaman panjang di sektor perbankan. Ia telah menjadi bagian dari QNB Indonesia dan telah membuktikan keahliannya untuk mendukung kesuksesan Bank. Di bawah posisi yang baru, Bambang diharapkan dapat mengembangkan operasional dan sistem IT Bank.

