Indonesia - Belanda Sepakat Perpanjang Kerjasama di Bidang Infrastruktur
Pasardana.id - Pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat untuk memperpanjang kerja sama salah satunya di sektor sumber daya air (SDA) dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent antara Menteri Infrastruktur dan Sumber Daya Air Belanda, Cora van Nieuwenhuizen, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Kementerian PUPR Jakarta, Selasa, (10/3/2020).
Menteri Basuki mengatakan, bahwa kunjungan Raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti di Istana Bogor yang disambut oleh Presiden Joko Widodo, diharapkan akan berbuah pada kelanjutan kerja sama antara Belanda dan Indonesia, salah satunya di bidang SDA dan pengembangan SDM.
"Ini (kerja sama) akan kita teruskan. MoU selesai pada 8 Maret (2020) makanya kami tandatangani letter of intent-nya. Dengan itu akan disusun MoU (memorandum of understanding/nota kesepahaman) yang meneruskan itu," katanya di Jakarta, Selasa (13/3/2020).
"Ada beberapa proyek yang kita kerjakan, yaitu NCICD, pengendalian banjir di Jawa bagian utara, terutama di Semarang. Kemudian untuk membuat feasibility studies kualitas air di Solo untuk kerajinan batik ini akan kita teruskan," sambung Basuki.
Basuki menjelaskan, bahwa proyek NCICD yang melibatkan tiga negara, yakni Indonesia, Belanda dan Korea Selatan ini akan memiliki konsep seperti di Jakarta, yakni tidak hanya untuk pengendalian banjir, tetapi juga perbaikan lingkungan.
Kerja sama dengan Korea Selatan akan mencakup teknis pembangunan tanggul, sedangkan dengan Belanda terkait pembiayaan.
Namun demikian, rincian biaya investasi ini baru akan dibahas pada nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU).
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Cora van Nieuwenhuizen menyambut baik kerja sama ini, mengingat Belanda juga merupakan negara yang sepertiga wilayahnya berada di bawah permukaan laut.
"Saya harap kami bisa menyelesaikan kesepakatan ini sampai ke MoU karena banyak yang harus dikerjakan, tantangannya besar, tidak hanya banjir, tetapi juga pada manajemen risikonya," ujar Cora.

