Dapat Pinjaman 12,8 Triliun, PLN Bakal Terangi Kawasan Indonesia Timur

Pasardana.id - PT PLN (Persero) memperoleh dukungan dari dua lembaga keuangan internasional, yakni Asian Development Bank (ADB) dan Kreditanstalt fur Wiederaufbau (kfW), lembaga pembiayaan asal Jerman, senilai US$ 910 juta atau sekitar Rp 12,8 triliun (asumsi kurs Rp 14.100 per US$) untuk investasi kelistrikan di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko PLN, Luky Alfirman menyampaikan, jaminan pemerintah kepada kegiatan ini bertujuan untuk memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
“Dukungan ini menjadi penting mengingat Kawasan Timur Indonesia tentu membutuhkan biaya yang cukup besar. Sementara masyarakat tentu membutuhkan layanan listrik yang berkualitas. Melalui dukungan ini, diharapkan juga dapat mendorong roda perekonomian di Kawasan Timur Indonesia," kata Luky dalam keterangan tertulis, Kamis (17/12).
Sementara itu, Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesly merinci, total dukungan pendanaan yang diberikan ADB mencapai US$ 600 juta dan akan digunakan untuk pendanaan program investasi kelistrikan di Regional Kalimantan, Maluku dan Papua.
Sementara dari KfW untuk program investasi kelistrikan, khususnya distribusi ke pelanggan di Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara sebesar US$ 310 juta.
"Program investasi ini guna penyambungan pelanggan baru maupun peningkatan layanan kepada para pelanggan existing di Kawasan Timur Indonesia," tuturnya.
Sinthya menambahkan, dukungan ini juga dalam rangka peningkatan rasio elektrifikasi nasional, khususnya di Kawasan Timur Indonesia, sehingga dapat lebih mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan perbaikan kualitas kehidupan masyarakat setempat.
"Dengan adanya jaminan pemerintah melalui PT PII, PLN dapat memperoleh dukungan dana yang cukup, tenor yang panjang dan cost of fund yang kompetitif, sehingga mampu menjaga biaya pokok penyediaan agar tetap efisien," jelasnya.
Sebagai infomasi, investasi ini juga akan digunakan untuk pengembangan Listrik Pedesaan (lisdes) dan pengembangan sistem kecil yang tersebar (daerah isolated).
Selain itu, PLN dan pemerintah juga akan memberikan listrik ke desa-desa 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) di Kawasan Timur Indonesia.