BEI Cermati Pola Transaksi Saham KAYU dan BAJA
Pasardana.id - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan tengah mencermati pola transaksi saham PT Darmi Bersaudara Tbk (IDX: KAYU) dan PT Saranacentral Bajatama Tbk (IDX: BAJA) terkait peningkatan harga dan aktivitas saham yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).
"Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal," tulis Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Lidia M Panjaitan, dan P.H. Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI, Mulyana, dalam surat keterbukaan Informasi BEI, Rabu (07/10).
Bursa menginformasikan bahwa informasi terakhir mengenai KAYU adalah tanggal 2 Oktober 2020 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia terkait laporan informasi atau fakta material tanggapan perseroan terhadap surat Bursa No.S-05573/BEI.PP2/09-2020 tanggal 22 September 2020.
Sementara informasi terakhir mengenai BAJA adalah tanggal 16 September 2020 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia terkait penjelasan atas volatilitas transaksi.
Sehubungan dengan terjadinya UMA atas perdagangan saham KAYU dan BAJA, BEI meminta para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa.
Selain itu, Bursa juga menghimbau agar para investor mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya, serta mengkaji kembali rencana corporate action perseroan apabila belum mendapatkan persetujuan RUPS, dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Sekadar informasi, pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, Kamis (8/10) saham PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU) terpantau mengalami auto reject bawah (ARB) dengan ditutup melemah -6,38% atau turun -6 poin ke harga Rp88 per saham.
Sedangkan saham PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) hingga jeda siang ini, Kamis (8/10) juga tercatat bergerak melemah hingga menyentuh ARB dengan turun -6,42% atau terpangkas -7 poin ke harga Rp102 per saham.

