Rapat Tertutup, Erick Minta Bos BUMN Jaga Lingkungan Ibukota Baru Negara

Pasardana.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengumpulkan sejumlah pimpinan perusahaan BUMN. Pertemuan yang berlangsung tertutup itu membicarakan peran khusus perusahaan pelat merah di ibu kota baru Indonesia.
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengungkapkan, bahwa Menteri Erick menekankan kepada para perusahaan BUMN untuk menjadi garda utama dalam menjaga kondisi lingkungan di kawasan ibu kota baru sebelum dimulai pembangunannya nanti.
Arya juga menyebutkan, Kementerian BUMN ingin memastikan, jika tumbuhan dan hewan endemik di wilayah tersebut tetap terjaga meski ada pembangunan, mengingat wilayah tersebut merupakan kawasan hutan.
"Kami, BUMN akan lebih duluan turun untuk melakukan lewat CSR (tanggung jawab sosial perusahaan), kita bina lingkungan. Kita akan turun untuk jaga lingkungan supaya ketika ada pembangunan terjadi ini lahan sudah terjaga duluan," kata Arya, di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Selasa, 7 Januari 2020.
Terkait dengan peran BUMN dalam pembangunan atau kontraksi, Arya juga menyatakan, bahwa hal tersebut belum dibahas lebih lanjut. Namun yang pasti, lanjut dia, BUMN akan menjadi pionir dalam pembangunan ibu kota baru.
"BUMN akan menjadi tim advance atau pendahulu yang akan masuk ke lokasi pembangunan ibu kota baru negara dalam rangka menjaga lingkungannya," tegasnya.
Adapun dalam pertemuan kali ini turut dihadiri oleh; Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan/PP (Persero) Lukman Hidayat, Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Bintang Perbowo, Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tumiyana, Direktur Utama PT Jasa Marga Desi Arryani, dan Direktur Utama Perum Perumnas Bambang Triwibowo.
Kemudian, Direktur Utama PT BTN (Persero) Pahala Mansyuri, Direktur Utama PT BRI (Persero) Sunarso, Plt Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Fuad Rizal, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Ira Puspitadewi, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, Wakil Direktur Utama Pelindo II Hambra Samal, dan Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso.