Sumber Devisa Negara, Kadin Akan Bantu Pemerintah Mengawal Pasar Sawit Di Eropa

Pasardana.id - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama pemerintah bakal mengawal pasar sawit di Eropa.
Pasalnya, beberapa tahun terakhir industri sawit Indonesia dibenturkan pada penolakan Uni Eropa yang bahkan tidak lama lagi akan memberlakukan larangan pemanfaatan minyak kelapa sawit dan turunannya sebagai bahan pembuatan biofuel pada 2030 mendatang.
"Hal ini dirasa perlu karena Indonesia merupakan penghasil CPO terbesar, yaitu 40% dari hasil dunia. Tentu saja ini memegang peran besar bagi Indonesia," ujar Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani, Rabu (31/7) di Jakarta.
Apalagi sawit itu salah satu komoditas unggulan Indonesia yang dapat menjadi penyumbang devisa terbesar. Tidak hanya itu, bila industri sawit sulit memasarkan produknya, Rosan menilai efek yang dirasakan akan besar.
Sebab, selain menghasilkan devisa, sawit juga menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat. Setidaknya, ada sebanyak 12 juta orang terlibat dalam produksi sawit baik langsung maupun tidak langsung.
"Jika sekarang Industri sawit kita menemui kesulitan dalam pemasarannya, tentu efek lanjutannya akan cukup besar, mulai dari hulu hingga hilir dan sektor-sektor penunjang yang menjual barang dan jasa dalam lingkup komoditas sawit,” ujarnya di Jakarta, Rabu (31/7/2019).
Menurutnya, untuk menghadapi permintaan pasar di Eropa dan menangkal sentimen negatif terhadap sawit nasional, dunia usaha bersama pemerintah telah berjuang secara konsisten melalui diplomasi sawit yang mempromosikan pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
Indonesia telah menerapkan tata kelola sawit berdasarkan Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) yang memiliki standar di atas rata-rata kriteria yang dipersyaratkan oleh lembaga sertifikasi internasional.
Hanya saja, ISPO masih memiliki kendala, yaitu masalah pendanaan dan masalah akses yang kadang penuh tantangan karena 57% smallholders berada di hutan, sehingga transportasi susah.
"Walau begitu, kami akan mengusahakan bagaimana caranya tantangan untuk kelapa sawit bisa diselesaikan. Apalagi kelapa sawit memiliki dampak yang signifikan terhadap perusahaan-perusahaan besar, smallholders, juga BUMN," tambah Rosan.
Dirinya juga meminta untuk pemerintah dan instansi terkait terus memberikan terobosan dan dukungan agar industri kelapa sawit tetap tumbuh.