ANALIS MARKET (26/7/2019) : Pasar Obligasi Diprediksi Bergerak Variatif

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pasar obligasi mengalami pembalikkan arah kemarin (25/7), ditengah-tengah terkonfirmasinya pasar obligasi yang memang masih dalam fase penurunan.

Pembalikkan ini belum terkonfirmasi sepenuhnya, karena dikarenakan memang pasar obligasi baru saja menyentuh garis support.

Biasanya tangan tangan tidak terlihat akan mendorong harga obligasi untuk mengalami kenaikkan begitu mendekati garis support, namun pertanyaannya ditengah tengah koreksi yang masih sangat minim apakah cukup untuk membuat obligasi melompat lebih tinggi daripada yang sebelumnya?

Lebih lanjut, analis Pilarmas menilai, diperdagangan Jumat (26/7) pagi ini, pasar obligasi diperkirakan akan dibuka bervariatif dengan ruang gerak sebesar 35 – 70 bps, baik naik maupun turun.

Pasar obligasi akan kedatangan 2 wajah baru nanti pada lelang hari selasa, tentu hal ini akan membuat para pelaku pasar dan investor antusias menanti kedatangannya.

Yang satu akan menjadi benchmark 5y, yang satu lagi akan menjadi benchmark untuk 10y. Cukup menarik lelang yang akan dinanti, karena pasti kuponnya akan kecil.

Sementara itu, sentiment di akhir pekan datang dari Mario Draghi. Dalam Pertemuan Bank Sentral Eropa yang berlangsung kemarin, Mario mengatakan bahwa Bank Sentral Eropa akan memberikan stimulus moneter pada bulan September nanti untuk memerangi perlambatan ekonomi yang kian memburuk di kawan Eropa.

Prospek ekonomi kian semakin buruk, kata Mario di Frankfurt. Semakin buruk, semakin buruk, khususnya dibidang manufacture, dan terus semakin buruk khususnya bagi Negara yang sector manufakturnya sangat penting.

Pembuat kebijakan memiliki komitmen untuk melihat ulang sejumlah opsi termasuk pemotongan suku bunga dan pelonggaran kuantitatif yang telah diperbaharui.

Namun seperti biasa, kami melihat itu sebagai suatu janji manis yang tidak pernah dilakukan.

Kami melihat sudah beberapa kali ini, Mario hanya mengatakan hal yang sama namun dengan waktu yang berbeda.

Beberapa jam setelah pidato tersebut, beberapa data makro ekonomi Jerman juga menunjukkan hal yang pesimis dalam kurun 1 decade.

Namun point terpenting dari pertemuan Bank Sentral Eropa tersebut adalah bahwa ECB akan menyesuaikan janjinya pada tingkat suku bunga, dan memberikan sinyal bahwa tingkat suku bunga dapat di pangkas lebih dalam, namun dengan tetap memikirkan opsi yang lain.

Dari sisi inflasi, Mario tidak menyukai apa yang terlihat, padahal inflasi merupakan salah satu kunci yang sangat penting. Bank Sentral Eropa Bersama dengan Dewan Pemerintahan telah memberikan tugas kepada Komite Eurosystem untuk dapat memeriksa semua opsi, termasuk cara cara untuk memperkuat langkah kedepannya dalam berbagai tingkat kebijakan, mitigasi resiko, remunerasi cadangan, dan potensi untuk melakukan pembelian asset.

Pertemuan Bank Sentral Eropa telah mengawali rangkaian pertemuan Bank Sentral sebelum kepada acara puncak yaitu FOMC meeting.

"Sehingga kami melihat bahwa besar kemungkinan The Fed akan memotong tingkat suku bunga pada bulan July nanti, yang akan diikuti dengan pemotongan ECB pada bulan September nanti," jelas analis Pilarmas.

Pertemuan Bank Sentral Eropa berikutnya pada bulan September nanti akan menjadi moment sebelum Mario turun dari Presiden Bank Sentral Eropa dan akan digantikan oleh Christine Lagarde.

Mario mengatakan bahwa Lagarde akan menjadi Presiden Bank Sentral yang berprestasi.

Beralih dari sana, Michael Pompeo mengatakan pintu akan selalu terbuka untuk diplomasi dengan Korea Utara meskipun mereka meluncurkan rudal jarak pendek pada hari kamis pagi dan Michael berharap bahwa pembicaraan antara keduanya dapat dimulai pada bulan depan.

Akibat peluncuran tesrebut, ketegangan antara Korea Utara dan Amerika semakin meningkat kembali. Namun, sejak pertemuan terakhir Trump dan Kim yang bertemu di perbatasan Korea Utara dan Selatan, Michael mengatakan bahwa Amerika dan Korea Utara akan memulai pembicaraan pada sekitar July.

“Kami merekomendasikan wait and see hari ini dan focus terhadap lelang pada hari Selasa nanti,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Jumat (26/7/2019).