Volume SBN Diperdagangan Kamis Kemarin Senilai Rp11,65 Miliar dari 40 Seri

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian fixed income MNC Securities menyebutkan, Volume perdagangan Surat Berharga Negara (SBN) yang dilaporkan pada perdagangan kemarin (27/6) tercatat senilai Rp11,65 miliar dari 40 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan senilai Rp4,88 triliun.

Adapun Surat Berharga Negara seri FR0078 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,64 triliun dari 82 kali transaksi di harga rata - rata 104,13% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0079 senilai Rp1,24 triliun dari 149 kali transaksi di harga rata - rata 103,31%.

Adapun untuk volume perdagangan Surat Berharga Negara Syariah terbesar didapati pada Project Based Sukuk seri PBS016 sebesar Rp920,00 miliar untuk 7 kali transaksi dan diikuti oleh seri PBS014 dengan nilai sebesar Rp710,00 miliar sebesar 12 kali perdagangan.

Sementara itu, dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,63 triliun dari 60 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.

Obligasi Berkelanjutan IV Federal International Finance Tahap I Tahun 2019 Seri B (FIFA04BCN1) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp200 miliar dari 11 kali transaksi di harga rata - rata 100,01% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan II Adhi Karya Tahap II Tahun 2019 Seri A (ADHI02ACN2) senilai Rp161,00 miliar dari 3 kali transaksi di harga 100,00%.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup menguat sebesar 36,00 pts (0,25%) pada level 14142,00 per dollar Amerika setelah bergerak dengan mengalami penguatan sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 14142,00 hingga 14185,00 per dollar Amerika.

Penguatan nilai tukar rupiah tersebut ditengah mata uang regional yang cenderung mengalami penguatan terhadap mata uang dollar Amerika. Mata uang Peso Filipina (PHP) memimpin penguatan mata uang regional sebesar 0,45% yang diikuti oleh Rupiah Indonesia (IDR) sebesar 0,25% dan Rupee India (INR) sebesar 0,13%.

Sementara itu, mata uang Won Korea Selatan (KRW) mengalami pelemahan terbesar terhadap mata uang regional sebesar 0,13% dan diikuti pelemahan mata uang Baht Thailand (THB) sebesar 0,10% terhadap dollar Amerika.