Harga SUN Diperdagangan Selasa Kemarin Alami Kenaikan Didorong Penguatan Rupiah
Pasardana.id - Harga Surat Utang Negara (SUN) kembali bergerak dengan kecenderungan mengalami kenaikan di tengah menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika yang diakibatkan oleh sentimen damai perang dagang antara Amerika dan China pada perdagangan hari Selasa, tanggal 26 Februari 2019 kemarin.
Dalam riset yang dirilis Rabu (27/2/2019), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, kenaikan harga SUN masih dipicu oleh adanya penguatan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika ditengah sentimen damai perang dagang antara Amerika dan China.
Selain itu, harga minyak dunia yang mengalami penurunan juga turut menguntungkan Indonesia sehingga nilai tukar Rupiah berpeluang untuk terus menguat.
“Hanya saja setelah tiga hari berturut-turut Rupiah mengalami penguatan, para investor memanfaatkan momentum ini untuk mengambil aksi untung,” jelas I Made.
Sementara itu, lanjut I Made, dari hasil lelang Surat Utang Negara pemerintah berhasil meraup dana sebesar Rp22,00 triliun dari total penawaran yang masuk mencapai Rp93,93 triliun.
Lebih rinci diungkapkan, perubahan harga Surat Utang Negara mencapai 56 bps yang mendorong turunnya tingkat imbal hasil hingga sebesar 12 bps.
Adapun untuk Surat Utang Negara seri acuan, sebagian besar serinya mengalami kenaikan harga yang berkisar antara 49 bps hingga 57 bps yang mengakibatkan adanya rata-rata perubahan tingkat imbal hasil turun sebesar 7,7 bps, dimana pada Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 20 tahun mengalami kenaikan harga tertinggi sebesar 57 bps yang mendorong terjadinya penurunan tingkat imbal hasil sebesar 5,8 bps dan diikuti oleh Surat Utang Negara seri acuan bertenor 10 tahun dan 15 tahun yang mengalami kenaikan harga masing-masing sebesar 53 bps dan 50 bps sehingga berdampak pada penurunan imbal hasil sebesar 7,6 bps dan 5,8 bps.
Adapun untuk seri acuan yang mengalami perubahan harga terendah didapati pada tenor 5 tahun sebesar 49 bps yang mengakibatkan terjadinya penurunan imbal hasil sebesar 11 bps di level 7,573%.
Disisi lain, kenaikan harga juga terlihat pada perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika ditengah berkurangnya tingkat imbal hasil US Treasury pada tenor diatas 10 tahun.
Kenaikan harga didapati pada semua seri Surat Utang Negara berdonominasi mata uang Dollar Amerika.
Harga INDO24 dan INDO29 mengalami kenaikan masing-masing sebesar 12,4 bps dan 13,7 bps sehingga berdampak terjadinya penurunan tingkat imbal hasil sebesar 2,6 bps di level 3,859% dan 1,6 bps di level 4,173%.
Adapun harga dari INDO44 dan INDO49 mengalami kenaikan masing-masing sebesar 22,8 bps dan 12,90 bps yang mendorong adanya koreksi tingkat imbal hasil sebesar 1,3 bps di level 4,983% dan 0,7 bps di level 4,884%.

