Sentimen Positif Kesepakatan Dagang AS-China Dorong Kenaikan Harga SUN Diperdagangan Senin Kemarin

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Pergerakan harga Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan kemarin, hari Senin, tanggal 25 Februari 2019 kemarin, ditutup menguat ditengah sentimen makin dekatnya proses damai dagang antara Amerika dan China sehingga berdampak kepada nilai tukar Rupiah yang cenderung menguat.

Dalam riset yang dirilis Selasa (26/2/2019), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, pergerakan harga Surat Utang Negara kemarin (25/2) kembali ditutup dengan kecenderungan mengalami kenaikan ditengah sentimen positif semakin dekatnya proses damai dagang antara Amerika dan China.

Kenaikan harga ini juga dialami oleh pasar surat utang negara-negara berkembang yang lain. Para pelaku pasar merespon bahwa proses damai tersebut akan berdampak terhadap membaiknya kondisi perekonomian di negara-negara berkembang  sehingga membuat para pelaku pasar optimis untuk menginvestasikan dananya pada negara-negara berkembang.

“Adapun kenaikan harga Surat Utang Negara juga masih dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar Rupiah yang menguat sepanjang sesi perdagangan kemarin,” jelas I Made.

Lebih rinci diungkapkan, perubahan harga Surat Utang Negara mencapai 58 bps dengan rata-rata kenaikan sebesar 21 bps sehingga berdampak adanya koreksi tingkat imbal hasil hingga sebesar 7,4 bps.

Adapun untuk Surat Utang Negara seri acuan, sebagian besar serinya mengalami kenaikan harga yang berkisar antara 6 bps hingga 31 bps mendorong adanya penurunan imbal hasil hingga berkisar antara 1,3 bps hingga 4,3 bps.

Kenaikan harga tertinggi didapati pada Surat Utang Negara seri acuan bertenor 10 tahun sebesar 31 bps yang mendorong penurunan imbal hasil sebesar 4,3 bps dan diiringi dengan Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 20 tahun dan 5 tahun yang mengalami kenaikan harga masing-masing sebesar 13 bps dan 6 bps yang berdampak terhadap penurunan harga masing-masing sebesar 1,3 bps dan 1,4 bps.

Adapun untuk Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 15 tahun mengalami penurunan harga hingga sebesar 5 bps sehingga terjadi kenaikan imbal hasil sebesar 1 bps.

Selain itu, kenaikan harga juga terlihat pada perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika ditengah melemahnya imbal hasil US Treasury. Kenaikan harga didapati pada sebagian besar seri Surat Utang Negara berdonominasi mata uang Dollar Amerika.

Imbal hasil INDO24 dan INDO29 mengalami penurunan masing-masing sebesar 2,4 bps di level 3,884% dan 3,1 bps di level 4,189% yang didorong terjadinya kenaikan harga sebesar 11 bps dan 25,6 bps.

Adapun imbal hasil dari INDO44 dan INDO49 mengalami koreksi masing-masing sebesar 2,2 bps di level 4,995% dan  4,8 bps di level 4,89% setelah mengalami adanya kenaikan harga sebesar 36,4 bps dan 78,7 bps.