ANALIS MARKET (21/2/2019) : IHSG Berpeluang Menguat dan Diperdagangkan Pada Rentang Harga 6.480 - 6.549

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, sentimen global masih memegang kendali, moment positif ini tentu harus dijaga.

Kamis (21/2/2019) pagi ini indeks diperkirakan masih akan berada dalam moment menguat dengan potensi menguat terbatas.

“Secara teknikal, kami memproyeksikan IHSG bergerak berpeluang menguat dan di perdagangkan pada rentang harga 6.480-6.549 untuk perdagangan hari ini,” jelas analis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam riset yang dirilis Kamis (21/2/2019).

Lebih rinci dijelaskan, menguatnya pasar saham hari ini tentu ada angin segar dari FOMC minutes meeting yang keluar semalam. Dari hasil risalah tersebut, tampaknya The Fed sepakat tidak yakin untuk memberikan kenaikkan tingkat suku bunga di tahun 2019 ini.

Dalam risalah tesebut juga menguraikan pesan dovish yang sudah disampaikan sebelumnya bahwa The Fed akan lebih “sabar” untuk menaikkan tingkat suku bunga, dan akan lebih fleksibel dalam menyusutkan neraca. Beberapa pejabat The Fed juga menyampaikan bahwa kenaikkan tingkat suku bunga diperlukan hanya apabila hasil inflasi lebih tinggi dari perkiraaan pasar mereka.

Ada berbagai factor yang sangat mempengaruhi yaitu; data yang lebih rendah dari estimasi, ketidakpastian kebijakan perdagangan, government shutdown yang dilakukan oleh Amerika serta kekhawatiran terhadap prospek pendapatan Perusahaan.

Selain itu, Trump kembali mengulangi ancamannya terhadap tarif pada mobil yang diimpor dari Uni Eropa. Jika Amerika tidak dapat mencapai kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa, hal ini akan meningkatkan tensi antara keduanya ditengah hubungan yang sudah menegang sebelumnya.

Trump mengatakan, apabila tidak terjadi kesepakatan, Amerika akan mengenakan tarif 25% kepada Uni Eropa.

Trump juga mengatakan, memiliki 90 hari untuk memutuskan apakah akan bertindak atau tidak terkait masalah ini.

Dari The Fed yang dovish, sekiranya dapat mendorong pertemuan Bank Sentral Indonesia untuk lebih berani untuk setidaknya memikirkan untuk menurunkan tingkat suku bunganya.

Namun pandangan dan strategi kedepannya dari Bank Indonesia patut kita nantikan.

“Hal inilah yang membuat pergerakan saham menjadi terbatas hari ini karena menanti pertemuan Bank Sentral Indonesia,” jelas analis Pilarmas.