Buwas Ungkap Alasan Bulog Hentikan Anggaran Negara Sebesar Rp2 Triliun

Pasardana.id - Perum Bulog pernah mendapatkan penyertaan modal negara (PNM) senilai Rp2 triliun dari pemerintah pada tahun 2016 lalu. Hanya saja, dana yang seharusnya digunakan untuk sarana dan prasarana tersebut telah dihentikan.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu, (18/12/2019).
"Itu 2016 dapatnya. Tapi 2017 itu sudah ada perencanaan untuk apa saja. Begitu 2018 mau dilaksanakan, saya menghentikan penggunaannya," ucapnya.
Diungkapkan Buwas, bahwa anggaran sebesar Rp2 Triliun tersebut baru digunakan sebanyak Rp10 miliar. Sementara, sisanya tidak jadi digunakan.
Buwas pun mengungkapkan alasan mengapa Bulog tidak menggunakan seluruh anggaran tersebut. Menurutnya, ada kecenderungan penggunaan anggaran yang bisa berakibat kerugian negara di rencana tersebut.
"Karena saya kan mantan polisi, saya harus menjaga sekecil mungkin adanya penyimpangan, potensi-potensi kerugian negara, saya enggak mau," jelas dia.
Oleh karena itu, Buwas meminta perencanaan ulang untuk anggaran dengan uang negara itu. Dirinya berharap sarana dan prasarana yang dibangun oleh Bulog nantinya bisa bermanfaat, berguna, dan disetujui oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati selaku bendahara negara.
"Maka kami cek semua, sudah dikomunikasikan dengan Kementerian, sudah disetujui. Nah, Desember ini mau dilelang keseluruhannya. Tapi itu bukan untuk belanja beli beras, bukan. Itu untuk sarana prasarana, PNM untuk sarana dan prasarana," tegasnya.
Bukan hanya soal suntikan dana sebesar Rp2 triliun dari pemerintah saja yang menjadi sorotan Kementerian Keuangan terhadap Bulog. Pasalnya sampai saat ini laporan keuangan Perum Bulog masih rugi.