Ini Pesan IMF Saat Bertemu Dengan Jokowi

Pasardana.id - Presiden Jokowi bercerita saat bertemu dengan Managing Director IMF, Kristalina Georgieva. Ia diingatkan untuk hati-hati mengelola fiskal dan moneternya karena kondisi ekonomi global saat ini sedang tidak sehat.
"Saya kemarin bertemu dengan Managing Director IMF yang baru, Kristalina, dia berikan sebuah warning, Jokowi hati-hati dalam kelola baik moneter atau fiskal. Hati-hati karena kondisinya seperti ini," ujarnya di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Jokowi pun bersyukur pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terjaga di kisaran 5 persen di tengah kondisi global yang seperti itu. Pasalnya, banyak negara yang pertumbuhan ekonominya jauh di bawah itu bahkan sampai terkena resesi ekonomi.
"Dunia growth hampir semuanya turun dan kita alhamdulillah sudah diberi angka 5 (persen), lebih dikit, enggak banyak lebih dikit. Tapi sudah lebih dari 5 sudah bagus," kata dia.
Menurut dia, realisasi tersebut masih lebih baik dibandingkan negara lain yang perekonomiannya tumbuh lambat termasuk negara-negara maju. Bahkan, Hongkong mengalami resesi karena pertumbuhan ekonominya terkontraksi 3,2 persen pada periode ini.
Perlambatan ekonomi juga terjadi pada tujuan utama ekspor Indonesia yaitu China menjadi 6 persen pada periode ini dari tahun sebelumnya 6,5 persen. Sedangkan AS pertumbuhan ekonominya juga melambat dari 3,1 persen menjadi 2 persen.
"Negara lainnya ada yang tumbuh minus, ada yang menuju nol, ada yang berkurang 1-2 persen, bahkan ada yang dari 7 persen menjadi 1 persen. Jadi dengan 5 persen itu menandakan lebih bagus dari negara-negara lain, ini patut kita syukuri," tutur dia.
Jokowi berharap, Indonesia juga harus bisa keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah. Namun yang tetap perlu dilakukan adalah pembangunan infrastruktur karena kita ketinggalan jauh dari negara lain.