Agustus 2018 Alami Deflasi Sebesar 0,05 Persen

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pada Agustus 2018 terjadi deflasi sebesar 0,05 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 134,07.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 1,10 persen; kelompok sandang sebesar 0,07 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,15 persen.

"Agustus 2018 terjadi deflasi 0,05% terutama dipengaruhi harga telur ayam, kedua bawang merah, ketiga tarif angkutan udara," kata Suhariyanto, di Kantor Pusat BPS, Jakarta Pusat, Senin (3/9/2018).

Lebih rinci dijelaskan, kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,35 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,25 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,20 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 1,03 persen.

Adapun dari 82 kota IHK, 52 kota mengalami deflasi dan 30 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Bau-Bau sebesar 2,49 persen dengan IHK sebesar 134,76 dan terendah terjadi di Jember sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 129,38.

Sementara inflasi tertinggi terjadi Tarakan sebesar 0,62 dengan IHK sebesar 144,99 dan terendah terjadi di Medan dan Padangsidimpuan masing-masing sebesar 0,01 persen dengan IHK masingmasing sebesar 137,15 dan 131,65.

BPS juga menyebutkan, tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Agustus) 2018 sebesar 2,13 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2018 terhadap Agustus 2017) sebesar 3,20 persen.

Adapun komponen inti pada Agustus 2018 mengalami inflasi sebesar 0,30 persen. Sedangkan tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Agustus) 2018 mengalami inflasi sebesar 2,09 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Agustus 2018 terhadap Agustus 2017) sebesar 2,90 persen.