Tahun ini, Pembiayaan Proyek Melalui Sukuk Negara Mencapai Rp22,53 Triliun
Pasardana.id - Pemerintah memastikan komitmen memperbesar dan memperluas sistem pembiayaan proyek melalui Surat Berharga Syariah Negara atau Sukuk Negara bagi sejumlah Kementerian dan Lembaga.
Dalam siaran pers yang dirilis Kementerian Keuangan, Rabu (25/7), Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Luky Alfirman menuturkan, pada tahun 2018 nilai pembiayaan proyek SBSN/Sukuk Negara meningkat menjadi Rp22,53 triliun, yang terdiri dari 587 proyek yang tersebar di 34 provinsi pada tujuh Kementerian dan Lembaga.
“SBSN adalah bagian dari upaya untuk memperkuat kapasitas pembiayaan APBN, Pemerintah senantiasa terus mengembangkan berbagai instrumen pembiayaan,” tuturnya saat memberikan sambutan dalam Dialog Kinerja Pembiayaan Proyek Infrastruktur Melalui SBSN Tahun 2018, Senin (23/7).
Selain sebagai salah satu instrumen pembiayaan negara, lanjutnya, penerbitan SBSN juga bertujuan untuk mendorong pertumbuhan dan pengembangan pasar keuangan syariah dalam negeri, dan mengembangkan alternatif instrumen investasi.
Ketujuh Kementerian dan Lembaga yang tahun ini mendapatkan SBSN yaitu Kementerian Perhubungan, Kementerian Agama dan Kementerian PUPR, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan Badan Standardisasi Nasional.
Adapun penyelenggaraan forum Dialog Kinerja ini adalah untuk meningkatkan koordinasi terkait kebijakan pembiayaan proyek SBSN, mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan proyek SBSN, dan merumuskan alternatif solusi untuk mendorong kinerja pelaksanaan proyek SBSN oleh K/L.
Forum Dialog Kinerja ini diikuti oleh jajaran pimpinan unit Eselon I Kementerian/Lembaga (K/L), Pemrakarsa Proyek SBSN, serta stakeholderspembiayaan proyek SBSN.
Melalui forum ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan proyek infrastruktur melalui SBSN dan sebagai sarana knowledge sharing terkait kendala-kendala yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan proyek selama ini dan problem solving atas kendala-kendala tersebut.
Dengan demikian, diharapkan akan terjadi dialog yang menghasilkan solusi untuk dapat mendorong percepatan pelaksanaan pekerjaan dan penyelesaian proyek, sehingga realisasi penyerapan anggaran dan realisasi fisik seluruh proyek SBSN pada akhir tahun 2018 dapat optimal.

