MERK Tetap Jalankan Usaha Consumer Health Sampai Kuartal IV 2018

foto: istimewa

Pasardana.id - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) memberikan persetujuan rencana PT Merck Tbk (MERK) menjual segmen usaha consumer health. RUPSLB tersebut berlangsung hari ini (Senin, 25/6/2018).

Presiden Direktur Merck Martin Feulner menyampaikan, perseroan memastikan bahwa seluruh proses transaksi segmen usaha consumer health dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, untuk melindungi kepentingan para pemegang saham dan karyawan.

“Kami yakin akan dapat menyesuaikan diri dengan fokus baru, sekaligus menjaga prioritas pertumbuhan bisnis dan terus berkomitmen menyediakan produk farmasi yang inovatif dan berkualitas untuk  meningkatkan serta memperbaiki kehidupan di Indonesia,” ujar Martin.

Martin menuturkan, penjualan segmen usaha consumer health perseroan sejalan dengan Merck KGaA sebagai pemegang saham pengendali final dari pemegang saham mayoritas yang berkomitmen untuk menjual segmen usaha consumer health secara global kepada Procter & Gamble (P&G), termasuk di Indonesia.

Penjualan segmen usaha consumer health kepada P&G dengan nilai transaksi sebesar Rp1,38 triliun, tidak termasuk tidak termasuk piutang usaha (account receivables), utang usaha (account payables) serta aset dan kewajiban tertentu lainnya terkait segmen usaha consumer health.

Martin menambahkan, perseroan tetap menjalankan segmen usaha consumer health seperti biasa hingga proses transaksi selesai yang ditargetkan rampung pada kuartal ke empat tahun 2018. “Setelah rencana transaksi dilakukan, dengan fasilitas produksi yang masih dimiliki, perseroan akan memfokuskan kegiatan usahanya pada operasi dan pengembangan segmen usaha Biopharma dan segmen usaha lainnya,” imbuh Martin.

Sebenarnya, sepanjang 2017 lalu, kontribusi terbesar bisnis Merck berasal dari segmen usaha consumer health. Segme ini berhasil tumbuh 6,9% di tengah pasar yang sedang menghadapi berbagai tantangan dan berkontribusi hingga 48% terhadap penjualan perseroan.

Sementara, obat resep (Biopharma) yang mencatat penjualan tumbuh 14% di saat pasar hanya tumbuh 5,3%. Pertumbuhan ini telah memungkinkan Biopharma berkontribusi hingga 43% terhadap penjualan perseroan di 2017.