Utang Luar Negeri Indonesia Tumbuh Melambat

Pasardana.id – Dalam siaran pers yang dirilis Bank Indonesia (BI), Kamis (21/6), disebutkan bahwa Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tumbuh 7,6% (yoy) pada akhir April 2018, atau melambat dibandingkan dengan 8,8% (yoy) pada bulan sebelumnya.
Perlambatan ini terjadi baik pada ULN sektor pemerintah maupun ULN sektor swasta.
Lebih rinci disebutkan, ULN Indonesia pada akhir April 2018 tercatat sebesar 356,9 miliar dolar AS, terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar 183,8 miliar dolar AS dan utang swasta termasuk BUMN sebesar 173,1 miliar dolar AS.
Adapun ULN swasta tumbuh melambat terutama dipengaruhi oleh ULN sektor pertambangan, sektor industri pengolahan, dan sektor jasa keuangan.
Secara tahunan, pertumbuhan ULN ketiga sektor tersebut pada April 2018 masing-masing sebesar 2,1%, 4,3%, dan 2,1%, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya.
Sementara itu, pertumbuhan ULN sektor pengadaan listrik, gas, dan uap/air panas (LGA) mengalami peningkatan dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya. Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 72,4%, relatif sama dengan pangsa pada periode sebelumnya.
Lebih lanjut Bank Indonesia menilai, perkembangan ULN Indonesia pada April 2018 tetap terkendali dengan struktur yang sehat. Hal ini tercermin antara lain dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir April 2018 yang tercatat stabil di kisaran 34%. Rasio tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan rata-rata negara peers.
Berdasarkan jangka waktu, struktur ULN Indonesia pada akhir April 2018 tetap didominasi ULN berjangka panjang yang memiliki pangsa 86,7% dari total ULN.
“Bank Indonesia berkoordinasi dengan Pemerintah terus memantau perkembangan ULN dari waktu ke waktu untuk mengoptimalkan peran ULN dalam mendukung pembiayaan pembangunan, tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian,” sebut pernyataan BI.