Profesi Analis Saham Diperkirakan Punah 10 Tahun Mendatang

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Pesatnya pertumbuhan teknologi informasi membuat beberapa profesi akan digantikan oleh sistem teknologi informasi. Gejala itu mulai dirasakan oleh para analis saham saat ini. Bahkan, dalam 10 tahun mendatang, profesi itu diprediksi bakal tiada.

"Profesi analis saham akan hilang dalam waktu 5 sampai 10 tahun mendatang,“ ucap Ketua Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Haryajid Ramelan pada diskusi ‘Wajah Baru & Tantangan Perbankan di Zaman Now’ di Lantai Bursa, Jakarta, Jumat (6/4/2018).

Ia menceritakan, saat ini lebih dari 15 rekannya telah mengembangkan sistem teknologi informasi terkait analisa saham. Sehingga para investor secara mandiri dapat melakukan analisa saham sebelum memutuskan berinvestasi.

“Semua sudah automatic, mau sell atau buy sudah ada tool support dan resistance-nya sehingga setiap pagi atau sore investor tinggal lihat hasil trading-nya,” kata dia.

Namun demikian, lanjut dia, analis saham yang mampu menerjemahkan teknik analisa saham kedalam aplikasi teknologi informasi akan mendapat peluang untuk bekerja secara mandiri.

“Kalau masih mau bekerja pada perusahaan sekuritas, ya makan-lah gajian sekian, tapi kalau dia mau mandiri dan juga bisa menerjemahkan ilmu kedalam bahasa algoritma menjadi apps maka dia bisa jual ke investor,” terang dia.

Ia menambahkan, saat ini para analis telah mengembangkan analisa saham dalam bentuk aplikasi teknologi informasi dan telah digunakan oleh investor saham. Aplikasi itu, kata dia, memiliki pasar yang cukup besar. Pasalnya, saat ini terdapat 670.000 investor saham dan akan terus bertambah.

“Memang ada yang menggratiskan, tapi ada yang menjual Rp250 ribu per investor sampai Rp1 juta per investor, bahkan sistem itu ada yang mau beli miliaran rupiah,” kata dia.