Indeks BEI Melemah 1,57% di Level 6.575,49, Cermati Tiga Saham Ini Diperdagangan Rabu Besok

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Pada perdagangan Selasa, 30 Januari 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,57% di level 6.575,49.

Volume perdagangan saham tercatat sebesar 11,74 miliar lembar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 10,36 triliun.

Adapun investor asing melakukan penjualan bersih (net sell) pada hari ini di kesuluruhan pasar senilai Rp 1,19triliun.

Seluruh sektor terpantau kompak berakhir di zona merah, dengan pelemahan terdalam dialami oleh sektor aneka industri (-2,36%), kemudian sektor infrastruktur (-2,25%), dan sektor konsumer (-2,14%).

Menurut analis market Pasardana.id, Arief Budiman, beberapa saham yang menarik untuk dicermati diperdagangan Rabu (31/1/2018) besok, antara lain : ADRO, BJTM dan SMRA.

Dijelaskan, ADRO, secara teknikal analis entry buy Rp 2.530 - Rp 2.570. Support Rp 2.410. Resisten Rp 2.760.

"Pola hanging man menggambarkan saham ini berhasil rebound dari aksi tekanan jual yang cukup besar, walaupun masih berakhir di zona merah namun hanya turun satu tick. Volume menunjukkan penurunan menandakan penurunan hari ini merupkan koreksi sehat. Adapun investor asing tercatat melakukan net buy Rp 26,53 miliar," ungkap Arief, di Jakarta, Selasa (30/1) sore.

Adapun BJTM, secara teknikal analis entry buy Rp 765 - Rp 785. Support Rp 715. Resisten Rp840.

Dijelaskan, pola bullish candle disertai body yang cukup besar menggambarkan saham ini mampu bergerak positif di tengah penurunan indeks yang cukup dalam.

"Volume yang meningkat signifikan mengindikasikan sinyal akumulasi beli yang cukup besar, disertai dengan inflow asing Rp 2,79 miliar," terang Arief.

Sementara itu, SMRA, entry buy Rp 1.130 - Rp 1.150. Support Rp 1.080. Resisten Rp 1.190.

"Pola three white soldier menggambarkan sinyal positif yang kuat disertai konsistensi peningkatan volume meskipun belum terlalu besar, inflow asing terus masuk ke dalam saham ini dan pada hari ini terjadi net buy senilai Rp 10,63 miliar," tandas Arief.