Imbal Hasil SUN Diperdagangan Kamis Kemarin Bergerak Bervariasi dengan Perubahan yang Terbatas

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan Kamis, 27 Desember 2018 kemarin, kembali bergerak bervariasi dengan perubahan tingkat imbal hasil yang terbatas jelang berakhirnya hari perdagangan di tahun 2018.

Dalam riset yang dirilis Jumat (28/12/2018), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, faktor meredanya tekanan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika menjadi faktor yang mendorong kecenderungan penurunan tingkat imbal hasil pada perdagangan di hari Kamis (27/12).

“Selain itu, pergerakan imbal hasil surat utang global yang juga cenderung mengalami penurunan juga menjadi katalis yang mendorong terjadinya penurunan tingkat imbal hasil,” jelas I Made.

Dari faktor domestik, lanjut I Made, upaya pelaku pasar untuk mengoptimalkan kinerja protofolio investasinya di tahun 2018 telah mendorong terjadinya kenaikan harga atas beberapa seri Surat Utang Negara yang menyebabkan penurunan tingkat imbal hasilnya.

Lebih rinci diungkapkan, perubahan tingkat imbal hasil yang terjadi berkisar antara 1 bps hingga 5 bps yang didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 45 bps.

Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek mengalami perubahan hingga sebesar 3 bps di tengah terbatasnya perubahan harga yang terjadi kurang dari 5 bps.

Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah terlihat mengalami penurunan hingga sebesar 4 bps yang didorong oleh adanya kenaikan harganya yang mencapai 15 bps.

Sedangkan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang cenderung bergerak dengan mengalami penurunan tingkat imbal hasil hingga sebesar 5 bps yang didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 45 bps. Arah perubahan tingkat imbal hasil yang beragam juga didapati pada Surat Utang Negara seri acuan, dimana seri acuan dengan tenor 15 tahun mengalami kenaikan imbal hasil kurang 1 bps di level 8,168%.

Adapun tiga seri acuan lainnya terlihat mengalami penurunan tingkat imbal hasil sebesar 3,7 bps untuk tenor 5 tahun di level 7,729%, penurunan sebesar 1,7 bps untuk tenor 10 tahun di level 7,941% dan penurunan sebesar 1,9 bps di level 8,345% untuk seri acuan dengan tenor 20 tahun.

Sementara itu, dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika, arah pergerakan tingkat imbal hasil juga bervariasi dengan kecenderungan mengalami penurunan seiring dengan membaiknya persepsi risiko yang tercermin pada penurunan angka Credit Default Swap (CDS).

Hanya saja penurunan tingkat imbal hasil yang terjadi relatif terbatas dikarenakan imbal hasil US Treasury pada perdagangan sebelumnya terlihat mengalami kenaikan di tengah perbaikan yang terjadi di pasar saham Amerika.

Imbal hasil dari INDO23 mengalami kenaikan sebesar 1 bps di level 4,138% setelah mengalami penurunan harga sebesar 3,5 bps. Adapun imbal hasil dari INDO28 dan INDO43 terlihat mengalami penurunan tingkat imbal hasil yang kurang dari 1 bps masing - masing di level 4,509% dan 5,158%.