ANALIS MARKET (05/11/2018) : IHSG Sepanjang November Diproyeksi Masih Cenderung Tertekan yang Didominasi Sentimen Global

Pasardana.id – Riset Kiwoom Sekuritas menyebutkan, prospek pasar saham masih dibayangi oleh sentimen global dimana perang tarif antara Amerika dan Cina.
Dalam analis market yang dirilis Senin (05/11/2018), analis Kiwoom Sekuritas, Maximilianus Nicodemus mengungkapkan bahwa sentimen perang dagang antara AS dan Cina masih menjadi kekhawatiran pasar.
“Pasar berharap, pertemuan antara Presiden AS, Donald Trump dan Presiden Cina, Xi Jinping di sela-sela KTT G20 di Buenos Aires (Argentina), akan mengurangi ketegangan diantara kedua negara tersebut,” jelas Nico.
Ditambahkan, jika pertemuan tersebut tidak membawa hasil, Amerika akan kembali menerapkan bea masuk kepada produk-produk dari Cina bernilai US$ 257 miliar seperti yang sering dikemukakan Trump pada awal Desember nanti. Dimana ini merupakan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk menentukan sikapnya terkait perang dagang yang selama ini memberikan implikasi kepada perekonomian global.
“Ini merupakan titik balik bagi kedua Negara terkait perekonomian yang akan mereka jalani selepas diskusi nanti,” imbuh Nico.
Sementara itu, Uni Eropa menolak usulan anggaran Italia dan meminta pemerintah Italia untuk merevisi draft anggaran untuk tahun depannya. Hal ini disebabkan tingginya defisit anggaran yang diajukan, sehingga berpotensi untuk memberikan ketidakstabilan ekonomi di Italia.
Selanjutnya, Presiden AS kembali melontarkan kritikan kepada petinggi The Fed, dimana Trumph tidak senang dengan The Fed dan menuduh Jerome Powell membahayakan ekonomi AS dengan terus menaikkan suku bunga. Hal ini tentu akan meningkatkan tensi antara Trump dengan Powell, khususnya apakah akan mempengaruhi independensi The Fed kedepannya atau tidak.
Selain itu, Amerika akan mengadakan midterm pemilu kongres AS yang akan digelar 6 November 2018. Tentu Trump akan memilih Volatilitas nilai tukar dolar AS yang juga memberikan tekanan Partai Republik untuk bisa mendominasi.
Sementara dari dalam negeri, rilis laporan kinerja emiten kuartal III/2018 tentunya akan memberikan sentimen positif, dimana sebagian sudah menyampaikan pada minggu ke tiga bulan Oktober dan sampai awal bulan November 2018 tentunya akan terjadi profit taking sehingga membuat indeks IHSG cederung terkoreksi.
“Kami memprediksi indeks IHSG pada bulan November masih cenderung tertekan yang didominasi oleh sentimen global. Secara teknikal, kami memperhatikan beberapa sektor dibulan ini yang memiliki potensi menguat seperti sektor keuangan, infrastruktur, aneka industri, dan consumer goods,” tandas Nico.