ANALIS MARKET (26/11/2018) : Sentiment Positif Masih Mengiringi Penguatan Obligasi
Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, hari ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka menguat dengan potensi menguat terbatas.
Kehati-hatian merupakan hal yang terpenting saat ini, meskipun memang sentiment positif masih mengiringi penguatan obligasi.
Menurut analis Kiwoom Sekuritas, Maximilianus Nicodemus, aura positif itu datang dari direstuinya draft perjanjian perpisahan Eropa dengan Inggris.
Para pemimpin Uni Eropa tersebut memutuskan hal itu di Brussel, Belgia. Persetujuan ini mendapatkan respon positif dari 27 Pemimpin Uni Eropa, dan memutuskan Inggris akan pergi meninggalkan Uni Eropa pada tanggal 29 Maret 2019 nanti.
Para pelaku pasar dan investor juga akan menanti pembicaraan Mario Draghi di depan Parlemen Eropa di Brussel, gambaran lebih jelas mengenai rencana pengurangan Quantitative Easing dan kenaikkan tingkat suku bunga pada tahun depan semoga dapat disampaikan.
“Gambaran yang lebih jelas akan membantu para pelaku pasar dan investor pada tahun depan untuk menyusun strategi termasuk portfolio mereka,” jelas Nico dalam laporan riset yang dirilis Senin (26/11/2018).
Beberapa sentiment yang dirasa cukup positif ini, lanjut Nico, akan menjadi pendorong capital inflow di Indonesia, meskipun puncak dari sentiment ini ada pada akhir pekan ini yang dimana pertemuan Trump dan Xi Jinping. Pergerakan market akan tergantung dari pertemuan kedua Presiden ini.
“Kami merekomendasikan hold dengan potensi jual hari ini apabila terjadi penurunan melebihi 45 bps dari harga saat ini,” ujarnya.
Sementara itu, sebelumnya, diperdagangan obligasi Jumat (23/11) lalu, total transaksi dan frekuensi kembali turun dibandingkan hari sebelumnya (22/11), ditengah-tengah kenaikkan harga obligasi yang terjadi kemarin.
Total transaksi didominasi oleh obligasi berdurasi 10 – 15 tahun, diikuti dengan 3 – 5 tahun dan < 1 tahun. Sisanya tersebar dengan tidak merata disemua durasi hingga > 25 tahun.
“Pasar obligasi kemarin (23/11) masih terlihat menguat meskipun penguatan tersebut dapat dikatakan hampir tidak memiliki ruang. Dorongan capital inflow serta sentiment yang positif masih menjadi factor utama pasar obligasi masih bisa konsisten di area penguatan meskipun sewaktu waktu penguatan ini dapat berbalik arah,” tandas Nico.

