Volume SBN Diperdagangan Senin Kemarin Senilai Rp3,53 Triliun dari 28 Seri

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Berharga Negara (SBN) yang dilaporkan pada perdagangan kemarin (29/10) tercatat senilai Rp3,53 triliun dari 28 seri Surat Berharga Negara yang diperdagangkan dimana untuk seri acuan volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp727,68 miliar.

Dalam laporan riset Selasa (30/10/2018), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, Obligasi Negara seri FR0065 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp498,66 miliar dari 30 kali transaksi di harga rata - rata 90,74% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0077 senilai Rp440,43 miliar dari 47 kali transaksi di harga rata - rata 98,47%.

Adapun dari perdagangan Sukuk Negara, volume perdagangan terbesar didapati pada Project Based Sukuk seri PBS016, senilai Rp98,96 miliar dari 5 kali transaksi di harga rata - rata 97,72% yang diikuti oleh perdagangan PBS013 senilai Rp70,0 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 99,81%.

Sedangkan volume perdagangan surat utang korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,03 triliun dari 35 seri surat utang korporasi yang diperdagangkan.

Obligasi Berkelanjutan III Tower Bersama Infrastructure Tahap II Tahun 2018 (TBIG03CN2) menjadi surat utang korporasi dengan volume perdagangan terbesar senilai Rp281,0 miliar dari 14 kali transkasi di harga rata - rata 99,96% yang diikuti oleh perdagangan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II XL Axiata Tahap I Tahun 2018 Seri A (SIEXCL02ACN1) senilai Rp159,0 miliar dari 25 kali transaksi di harga rata - rata 100,00%.

Sementara itu, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika pada perdagangan kemarin (29/10), ditutup melemah terbatas di level 15222,50 per Dollar Amerika, melemah sebesar 6,0 pts 0,04% dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya.

Sempat dibuka menguat di awal perdagangan di level 15213,00 per Dollar Amerika, nilai tukar Rupiah pada perdagangan kemarin bergerak pada kisaran 15212,00 hingga 15230,00 per Dollar Amerika.

Mata uang regional bergerak dengan arah perubahan yang bervariasi dengan mata uang Peso Philippina (PHP) mempimpin penguatan mata uang regional, sebesar 0,15%.

Adapun mata uang Yen Jepang (JPY) dan Yuan China (CNY) menjadi mata uang regional dengan pelemahan terbesar terhadap Dollar Amerika yaitu masing - masing sebesar 0,21% dan diikuti oleh mata uang Baht Thailand (THB) sebesar 0,17%.

Lebih lanjut, riset juga menyebutkan, imbal hasil surat utang global bergerak dengan arah perubahan yang bervariasi setelah pada akhir pekan kemarin bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan.

Imbal hasil US Treasury untuk tenor 10 tahun ditutup turun terbatas di level 3,096% sementara untuk tenor 30 tahun mengalami kenaikan di level 3,34% di tengah kembali terkoreksinya indeks harga saham di negara tersebut.

Adapun imbal hasil surat utang Jerman dan Inggris masing - masing ditutup dengan mengalami kenaikan di level 0,371% dan 1,402%.

Surat utang regional yang ditutup dengan penurnan pada perdagangan kemarin diantaranya adalah surat utang Jepang yang ditutup di level 0,103% dan juga surat utang Singapura yang ditutup turun di level 2,467%.