ANALIS : Harga SUN Masih Berpeluang Alami Kenaikan

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini diperkirakan harga Surat Utang Negara masih akan bergerak dengan peluang terjadinya kenaikan harga ditengah meredanya pelemahan nilai tukar rupiah serta peningkatan volume perdagangan.

Demikian diungkapkan analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Kamis (13/7/2017).

Dijelaskan, pidato dari Gubernur Bank Sentral Amerika yang menyatakan bahwa rencana Bank Sentral Amerika untuk mengurangi balance sheet-nya secara bertahap akan berdampak positif di pasar US Treasury, yang juga akan berdampak positif terhadap pasar surat utang global termasuk Indonesia.

Selain itu, dari hasil penerbitan global bond yang terdiri atas denominasi dollar Amerika dan Euro yang dilakukan oleh pemerintah pada pekan ini akan berdampak positif di pasar surat utang di dalam negeri di tengah ekspektasi melebarnya defisit APBN.

“Penerbitan surat utang global tersebut setidaknya akan mengurangi pasokan di pasar surat utang dalam negeri sehingga membuka peluang kenaikan harga surat utang dalam negeri dalam jangka menengah,†jelas I Made.

Adapun secara teknikal, lanjut dia, harga seri - seri Surat Utang Negara cenderung bergerak pada tren konsolidasi. Sedangkan, seri-seri SUN sudah mulai menjauhi area jenuh beli (overbought) sehingga membuka peluang untuk kenaikan harga SUN pada perdagangan hari ini.

“Dengan pertimbangan beberapa faktor tersebut, maka kami menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder. Kami masih merekomendasikan strategi trading jangka pendek di tengah pergerakan harga Surat Utang Negara yang masih berfluktuasi. Adapun seri - seri yang masih menarik diantaranya adalah seri FR0069, FR0036, FR0031, FR0034, ORI013, dan FR0050,†terangnya. 

Pelaku pasar juga perlu mencermati beberapa sentiment, antara lain; Pencatatan Obligasi Berkelanjutan II PNM Tahap I Tahun 2017 pada tanggal 13 Juli 2017 dan Pencatatan Obligasi Berkelanjutan I Pupuk Indonesia Tahap I Tahun 2017 pada tanggal 13 Juli 2017.