Volume Perdagangan SUN Jumat kemarin Tercatat Senilai Rp17,73 Triliun dari 42 Seri

foto : istimewa

Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan Jumat (19/5/2017) kemarin masih cukup besar, yakni tercatat senilai Rp17,73 triliun dari 42 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dimana untuk seri acuan volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp7,76 triliun.

“Obligasi Negara seri FR0061 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp3,71 triliun dari 77 kali transaksi di harga rata - rata 101,33% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0072 senilai Rp2,58 triliun dari 141 kali transaksi di harga rata - rata 105,00%. Obligasi Negara seri FR0072 dan FR0074 menjadi obligasi yang paling sering diperdagangkan hingga sebanyak 141 dan 113 kali transaksi pada perdagangan di akhir pekan,†terang analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Senin (22/5/2017).

Adapun dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,34 triliun dari 30 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.

“Obligasi Berkelanjutan II Waskita Karya Tahap III Tahun 2017 Seri A (WSKT02ACN3) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp500 miliar dari 3 kali transaksi di harga rata - rata 100,11% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan I Protelindo Tahap I Tahun 2016 Seri A (PRTL01ACN1) senilai Rp268 miliar dari 5 kali transaksi di harga rata - rata 100,28%,†jelas I Made. 

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup menguat sebesar 31,00 pts pada level 13325,00 per dollar Amerika setelah bergerak dengan mengalami perubahan yang cukup besar sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 13298,00 hingga 13420,00 per dollar Amerika.

Menurut I Made, penguatan nilai tukar rupiah tersebut seiring dengan penguatan mata uang regional terhadap mata uang dollar Amerika.

“Mata uang Baht Thailand (THB) memimpin penguatan mata uang regional yang diikuti oleh Rupee India (INR) dan Dollar Singapura (SGD). Sedangkan hanya Won Korea Selatan (KRW) yang mengalami pelemahan terhadap mata uang dollar Amerika. Adapun selama sepekan kemarin, Yen Jepang (JPY) masih memimpin penguatan terhadap mata uang dollar Amerika diikuti oleh Dollar Singapura (SGD) dan Baht Thailand (THB),†tandas I Made.