ANALIS : Harga SUN di Pasar Sekunder Berpeluang Mengalami Koreksi

foto : istimewa

Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini diperkirakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder masih akan berpeluang untuk mengalami koreksi seiring dengan pergerakan imbal hasil surat utang global yang cenderung mengalami kenaikan serta rencana lelang penjualan Surat Utang Negara pada pekan depan.

Menurut analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra, imbal hasil surat utang global terlihat mengalami kenaikan setelah Bank Sentral Amerika berencana untuk memperbaiki neraca keuangan mereka yang dikhawatirkan akan berdampak terhadap pasar keuangan global apabila tidak dikomunikasikan dengan baik kepada pelaku pasar.

Pada perdagangan Rabu kemarin, imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup naik terbatas di level 2,346% setelah sempat berada pada level 2,356% dan untuk tenor 30 tahun ditutup pada level 2,992%.

Sementara itu imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) ditutup pada level 0,256% dan surat utang Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama ditutup naik terbatas di level 1,102%.

“Kondisi tersebut kami perkirakan masih akan berdampak terhadap pergerakan harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika,†ujar I Made kepada Pasardana.id, di Jakarta, Jumat (7/4/2017).

Dari dalam negeri, lanjut I Made, rencana lelang penjualan Surat Utang Negara dengan target penerbitan senilai Rp15 triliun pada hari Selasa, 11 April 2017 akan mejadi faktor yang akan mendorong terjadinya koreksi harga Surat Utang Negara di pasar sekunder.

Menjelang lelang, harga Surat Utang Negara akan cenderung mengalami koreksi terlebih terhadap seri - seri yang akan dilelang, yaitu FR0061, FR0059 dan FR0074. Selain itu, investor akan mencermati data cadangan devisa periode Maret 2017 yang akan disampaikan oleh Bank Indonesia.

“Kami perkirakan data necara perdagangan di bulan Maret 2017 akan mengalami peningkatan dibandingkan dengan posisi di bulan Februari 2017 yang didukung oleh hasil dari penerbitan Sukuk Global oleh pemerintah serta aliran modal asing yan masuk di pasar keuangan dalam negeri. Hal tersebut setidaknya akan membatasi penurunan harga Surat Utanag Negara pada perdagangan hari ini,†terang I Made.

Namun demikian, lanjut dia, secara teknikal, adanya koreksi harga telah memunculkan sinya arah perubahan tren dari tren naik menjadi tren penurunan harga. Dengan didukung oleh posisi harga Surat Utang Negara yang masih berada pada area jenuh beli (overbought), maka akan membuka peluang terjadinya koreksi harga di pasar sekunder.

“Dengan pertimbangan beberapa faktor tersebut, kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati pergeraka harga Surat Utang Negara di pasar sekunder. Bagi investor dengan horizon investasi jangka pendek, kami sarankan untuk mulai melakukan aksi ambil untung terutama pada Surat Utang Negara yang telah mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi, seperti pada seri tenor panjang. Beberapa seri yang kami lihat relatif cukup mahal diantaranya adalah seri FR0056, FR0059, dan FR0074,†tandas I Made.