AS Bantu Indonesia Tangani Sampah di Area Destinasi Wisata

Pasardana.id - Kementerian Pariwisata mengakui, masalah sampah sebagai sebagai tantangan pengembangan wisata di Indonesia.
Pasalnya, dari 10 destinasi wisata yang menjadi prioritas utama pemerintah, secara spesifik permasalahannya adalah sampah.
Menyikapi hal ini, Indonesia menggandeng Amerika Serikat (AS) yang akan memberi bantuan teknis dalam membersihkan tujuan wisata dari sampah yang menumpuk.
Menurut dia, AS selama ini memiliki kerja sama yang baik dengan World Bank dalam menanamkan kerja sama di sebuah negara.
Oleh karena itu, ia berharap, kerja sama serupa dapat diterapkan di Indonesia, baik dalam segi teknologi maupun teknis.
“Kemungkinan akan ada bantuan teknis dari Amerika Serikat mengenai sampah, karena sampah menjadi tantangan terbesar pariwisata Indonesia," jelas Menteri Pariwisata Arief Yahya, usai bertemu dengan Duta Besar AS Joseph Donovan, di Jakarta Pusat, Senin (10/4/2017).
Adapun jumlah turis AS yang berkunjung ke Indonesia selama ini cukup besar. Bahkan, pada tahun lalu jumlah turis yang datang mengalami peningkatan dari 260.000 menjadi 300.000 orang. Sementara itu, destinasi wisata yang masih menjadi incaran yakni Pulau Dewata, Bali.
“Tahun ini kita expect akan tumbuh 25 persen menjadi 375.000. Kalau itu terjadi, Amerika akan mengalahkan Inggris," ujarnya.
Ditambahkan, pada 2018 Indonesia akan menghadapi dua acara besar, yaitu ASEAN Games 2018 dan Pertemuan Tahunan IMF-World Bank, masing-masing acara dilakukan di Palembang dan Bali. Dua acara ini akan digunakan Indonesia sebagai momentum untuk promosi pariwisata Indonesia.
"Momentum yang kita pakai di Bali pada Oktober 2018, jika kerja sama mengenai sampah ini terjadi, maka saya tarik mundur, 2018 sudah harus bersih," ungkap Arief.
Sementara itu, ada tiga destinasi yang menjadi fokus kerja sama Indonesia dengan World Bank, seperti Danau Toba, Borobudur dan Mandalika, Lombok.