BEI Bakal Tambah 60 Galeri Investasi Tahun Ini
Pasardana.id - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mengincar investor ritel dan meningkatkan literasi pasar modal di masyarakat. Salah satu cara, yakni dengan meningkatkan jumlah galeri investasi.
"Tahun ini kami ingin menambah 60 galeri investasi, sehingga sampai akhir tahun total galeri invetasi menjadi 300," kata Direktur Pengembangan BEI, Nicky Hogan, di Jakarta, Jumat (17/2/2017).
Dengan meningkatkan jumlah galeri investasi, jelas dia, akan dapat meningkatkan sosialisasi pasar modal kepada masyarakat.
Untuk diketahui, dari data operasional BEI dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) tercatat bahwa jumlah investor baru pasar modal meningkat 23,47 persen atau 101.887 single investor identification (SID) menjadi 535.994 SID di 2016, dari posisi 434.107 SID di akhir 2015.
Angka posisi 434.107 SID di 2015, naik 18,83 persen atau 68.804 SID dari posisi 365.303 SID di akhir Desember 2014.
Adapun jumlah investor aktif per tahun juga mengalami peningkatan 32,3 persen atau 32.950 SID menjadi 187.268 SID di akhir Desember 2016, dari 154.318 SID di Desember 2015.
Sedangkan pertumbuhan jumlah investor per bulan mencapai 19.908 SID, atau 33,76 persen menjadi 78.878 SID di Desember 2016, dari 58.970 SID di Desember 2015.
"Rasio investor aktif per bulan terhadap total SID mengalami peningkatan 1,14 persen menjadi 14,72 persen di Desember 2016, dari 13,58 persen di akhir Desember 2015," jelas Nicky.
Peningkatan investor, lanjut Nicky, didorong dari sosialisasi kepada masyarakat, dengan menggandeng perusahaan sekuritas dalam memberikan edukasi agar melek investasi saham dan segera menjadi investor saham.
Sementara itu, Provinsi DKI Jakarta sampai dengan saat ini masih menjadi provinsi dengan total investor dan investor aktif tertinggi di 2015 dan 2016.
Total investor di Jakarta sebesar 165.373 SID dengan jumlah investor aktif 59.285 SID. Sepanjang 2016, total kegiatan edukasi BEI paling banyak dilaksanakan di DKI Jakarta yakni 581 kegiatan edukasi atau 22 persen dari total kegiatan bursa secara keseluruhan.
Meski demikian, provinsi Jawa Barat tercatat sebagai provinsi dengan jumlah investor baru tertinggi dengan pertumbuhan mencapai 102,43 pesen menjadi 17.456 SID baru, dari tahun 2015 yang sebesar 8.623 SID baru di akhir 2015.
Sedangkan provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tercatat tercatat menjadi provinsi dengan persentase pertumbuhan investor tertinggi yaitu sebesar 287 persen menjadi 1.722 SID dari 2015 sebesar 600 SID.
Gencarnya sosialisasi dan edukasi pasar modal yang dilakukan BEI, terang Nicky, membuat rasio penyebaran investor pasar modal di pulau Jawa semakin berkurang.
"Seiring dengan naiknya rasio penyebaran investor di pulau lainnya seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, dan pulau-pulau di wilayah Indonesia Timur," tutup Nicky.

