ANALIS : Harga SUN Cenderung Bergerak Terbatas

foto : istimewa
foto : istimewa

Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini diperkirakan harga Surat Utang Negara akan cenderung bergerak terbatas pada awal perdagangan jelang pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara yang diadakan oleh pemerintah. Pada hari ini pemerintah berencana untuk menerbitkan Surat Utang Negara senilai Rp12 triliun dari lima seri Surat Utang Negara yang ditawarkan kepada investor.  

"Hasil dari pelaksanaan lelang akan menentukan arah pergerakan Surat Utang Negara," kata analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Selasa (30/8/2016).

Sementara itu dari faktor eksternal, jelas I Made, meredanya penguatan dollar Amerika akan membuka peluang penguatan nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini, sehingga diharapkan dapat menjadi katalis positif bagi pasar Surat Utang Negara.

Adapun imbal hasil dari surat utang global cenderung bergerak berfluktuasi merespon pidato Gubernur Bank Sentral Amerika pada akhir pekan lalu. Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup pada level 1,573% setelah sempat berada pada level 1,62% pada sesi perdagangan di awal pekan, mengalami penurunan dibandingkan dengan posisi penutupan sebelumya yang berada pada level 1,63%.

Adapun imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dengan tenor yang sama ditutup naik pada level -0,052% dari posisi penutupan sebelumnya di -0,073%. Hal yang sama juga didapati pada surat utang Jepang yang ditutup naik pada level -0,068% dari posisi penutupan sebelumnya di posisi -0,075%.

Investor global pada pekan ini akan menantikan data sektor tenaga kerja Amerika yang akan disampaikan pada hari Jum'at waktu setempat sebagai sinyal apakah data tersebut mendukung keputusan Bank Sentral Amerika yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan dalam waktu dekat.

"Hal tersebut akan mempengaruhi arah pergerakan harga Surat Utang Negara yang akan bergerak terbatas pada sepanjang pekan ini," imbuh I Made.

Ditambahkan, secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih berada pada tren penurunan sehingga masih terbuka peluang terjadinya koreksi dalam jangka pendek.

"Dengan kondisi tersebut kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder," ujarnya.

Bagi investor dengan horizon investasi jangka panjang, menurut I Made, adanya koreksi harga menjadi kesempatan yang tepat untuk mulai melakukan akumulasi secara bertahap, dengan pilihan pada Surat Utang Negara dengan tenor panjang yang menawarkan tingkat imbal hasil yang menarik di tengah rencana Bank Indonesia untuk kembai menurunkan tingkat suku bunga acuan.

"Rekomendasi beli masih pada seri - seri FR0071, FR0052, FR0073, FR0058, FR0068, FR0072 dan FR0067," tandas dia.