Minat Investor Yang Tinggi Jadi Katalis Positif Pergerakan Harga SUN
Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini, Rabu (2/8/2016), diperkirakan harga Surat Utang Negara masih akan berpeluang untuk mengalami kenaikan dengan masih didorong oleh hasil lelang penjualan Surat Utang Negara.
Tingginya minat investor untuk menempatkan dananya di Surat Utang Negara yang tercermin pada jumlah penawaran yang masuk pada lelang kemarin, akan menjadi katalis positif bagi pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini.
Demikian disampaikan analis Obligasi MNC Securities, I Made Saputra dalam laporan risetnya yang diterima Pasardana.id, Rabu (3/8/2016).
Lebih lanjut, I Made juga mengungkapkan bahwa, tingginya minat investor untuk menempatkan dananya di Surat Utang Negara, juga dipengaruhi oleh ekspektasi penurunan tingkat suku bunga acuan oleh Bank Indonesia setelah data inflasi di bulan Juli 2016 yang masih terkendali.
"Hanya saja pelaku pasar masih akan menantikan data pertumbuhan ekonomi untuk kuartal II 2016, dimana analis memperkirakan bahwa ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 3,80% dibandingkan kuartal sebelumnya (QoQ) dan sebesar 5,00% dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun 2015 (YoY)," tuturnya.
Sementara itu, lanjut dia, dari pasar surat utang global, imbal hasilnya pada perdagangan kemarin ditutup dengan mengalami kenaikan. Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup naik pada level 1,5506% dari posisi penutupan sebelumnya di level 1,522%. Imbal hasil surat utang Jerman (Bund) dengan tenor yang sama juga ditutup naik pada level -0,033% dari posisi penutupan di hari Senin yang sebesar -0,100%.
Begitu pula dengan imbal hasil surat utang Jepang yang ditutup naik pada level -0,080% sebagai respon terhadap kebijakan fiskal yang disampaikan oleh Pemerintah Jepang.
Adapun secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih berada pada area konsolidasi dimana hal tersebut akan menyebabkan harga Surat Utang Negara akan cenderung bergerak mendatar (sideways) dalam jangka pendek. Selain itu harga Surat Utang Negara yang berada pada area jenuh beli (overbought) akan membatasi potensi berlanjutnya tren kenaikan harga dalam jangka pendek.
Sebagai rekomendasi, I Made menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara.
"Strategi trading dengan memanfaatkan momentum kenaikan harga dengan pilihan pada seri FR0071, FR0052, FR0054, FR0058, FR0065, FR0068, FR0072 dan FR0067," jelasnya.
Asal tahu saja, Pemerintah meraup dana senilai Rp18 triliun dari hasil Lelang Surat Utang Negara seri SPN03161104 (New Issuance), SPN12170804 (New Issuance), FR0053 (Reopening), FR0056 (Reopening) dan FR0073 (Reopening) pada hari Selasa, tanggal 2 Agustus 2016.
Pada lelang yang diadakan kemarin, total penawaran yang masuk senilai Rp45,883 triliun dari lima seri Surat Utang Negara yang ditawarkan oleh pemerintah. Jumlah penawaran terbesar didapati pada Obligasi Negara seri FR0056, yaitu senilai Rp16,72 triliun dengan tingkat imbal hasil yang diminta oleh investor berkisar antara 6,83% - 7,50%.
Sementara itu, jumlah penawaran terendah didapati pada Surat Perbendaharaan Negara seri SPN12170804, senilai Rp2,857 triliun dengan tingkat imbal hasil yang diminta oleh investor berkisar antara 6,08% - 6,75%.
Adapun PT Pemeringkat Efek Indonesia telah menaikkan peringkat PT Mandiri Tunas Finance dari peringkat "idAA" menjadi "idAA+".

