Agus Marto : Program e-Waroeng Membuat Bansos Tepat Sasaran

foto : istimewa

Pasardana.id - Program warung elektronik gotong royong (e-waroeng) yang diinisiasi Kementerian Sosial dan Kementerian BUMN, membuat bantuan sosial (bansos) tersalurkan memenuhi kaidah 6T yakni tepat sasaran, tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu, tepat kualitas, dan tepat administrasi.

Dengan "e-waroeng", masyarakat tinggal membawa Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang diterbitkan oleh empat Bank dalam Himbara, yakni Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indoensia dan Bank Tabungan Negara.

Dengan KKS tersebut, masyarakat dapat menerima bahan pangan pokok rastra yaitu beras, gula, tepung, dan minyak dengan harga subsidi.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, kini terdapat 114.154 agen Layanan Keuangan Digital dan Laku Pandai bank-bank BUMN di Indonesia yang bisa menjajaki untuk turut mendirikan "e-waroeng", asalkan memenuhi syarat dan prinsip kehati-hatian dari perbankan.

"Ini menunjukkan bahwa yang menjadi agen laku pandai ini, paling tidak ada 114 ribu agen yang siap untuk ditunjuk oleh Menteri Sosial jadi Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Program Keluarga Harapan," ujarnya, dalam peluncuran proyek percontohan bantuan sosial secara non-tunai dan peluncuran "e-waroeng" KUBE PKH Himpuan Bank-Bank Negara di Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (18/8/2016) kemarin.

Dalam proyek percontohan e-waroeng di Johar Baru tersebut, bantuan sosial yang bisa diterima oleh masyarakat adalah beras sejahtera (rastra), dan PKH.

Menyikapi kondisi tersebut, Agus berharap, penyaluran bantuan sosial melalui medium non-tunai seperti konsep e-waroeng untuk Program Keluarga Harapan (PKH) dapat meluas dan diterapkan di berbagai daerah, terutama daerah luar Jawa.

"Apalagi, pada tahun 2017, pemerintah sudah merencanakan anggaran perlindungan sosial hingga Rp158 triliun," tandasnya.