Pemerintah Ingin Penyerapan KUR Menyasar Usaha Mikro

foto : istimewa

Pasardana.id - Pemerintah menginginkan penyerapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) lebih banyak menyasar pada usaha mikro.

Sementara itu, perbankan penyalur seperti BRI menginginkan untuk menaikkan plafon pada jenis ritel atau menyasar pada pedagang.

"Kita lebih ingin mikro yang dikembangkan. Kalau ritel kan pedagang. Pedagang tanpa subsidi sudah untung sebenarnya. Tapi kalau mikro itu kan petani. Kita lebih senang petani dulu," jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, di Jakarta, Senin (14/6/2016).

Lebih lanjut dijelaskan, penyaluran KUR hingga 6 Juni 2016 telah mencapai Rp46 triliun dari target awal sebesar Rp120 triliun.

"Penyaluran KUR tercatat Rp46,1 triliun, terdiri atas KUR mikro Rp29,9 triliun, KUR ritel Rp16,1 triliun dan KUR penempatan TKI Rp35,5 miliar," kata Darmin.

Ditambahkan, Pemerintah juga memastikan program prioritas seperti KUR tidak akan kena daftar pemangkasan anggaran Pemerintah.

"Tidak kita potong, kalau yang prioritas enggak kita kurangi. Tetap Rp100 triliun," tegas Darmin.

Ia juga optimistis penyaluran KUR tersebut minimal bisa mencapai Rp100 triliun pada akhir 2016, dengan kemungkinan ada penambahan pagu pada KUR mikro karena lebih bermanfaat untuk mendorong kesejahteraan petani.

"Saya kira kita bisa Rp100 triliun. Sebetulnya kalau perbankan bisa lebih cepat dari itu, cuma mereka ingin yang dinaikkan plafonnya adalah KUR ritel. Tapi kita belum berikan, karena kita ingin mikro yang lebih dikembangkan," tandasnya.