Volume Transaksi SUN Alami Penurunan
Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Utang Negara (SUN) yang dilaporkan pada perdagangan Kamis (9/10/2016) kemarin, mengalami penurunan dibandingkan dengan volume perdagangan sehari sebelumnya, senilai Rp8,79 triliun dari 35 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dimana volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp5,88 triliun.
"Obligasi Negara seri FR0056 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp2,06 triliun dari 71 kali transaksi dengan harga rata - rata pada level 106,00% dengan tingkat imbal hasil sebesar 7,52%," jelas analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Jumat (10/6/2016).
Adapun Sukuk Negara Ritel seri SR008 menjadi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp360,16 miliar dari 73 kali transaksi menjadikannya SBSN yang paling aktif diperdagangkan.
Sementara itu, dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp689,78 miliar dari 35 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan III Astra Sedaya Finance Tahap I Tahun 2016 Seri A (ASDF03ACN1) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp102 miliar dari 8 kali transaksi. Obligasi dengan peringkat "AAA(idn)" dan akan jatuh tempo pada 21 Mei 2017 tersebut, diperdagangkan pada harga rata-rata 100,14% dengan tingkat imbal hasil sebesar 7,79%.
Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan sehari sebelumnya masih cukup tinggi meskipun mengalami penurunan dibandingkan dengan volume perdagangan di hari Selasa.
Volume perdagangan Rabu yang dilaporkan senilai Rp13,23 triliun dari 36 seri Surat Utang Negara yang dilaporkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp7,64 triliun.