BI Telah Antisipasi Gejolak Pasar Akibat Rencana Kenaikan Bunga The Fed

foto : istimewa

Pasardana.id - Direktur Departemen Pegelolaan Moneter Bank Indonesia (BI), Pribadi Santoso mengungkapkan, bahwa pihaknya telah mengantisipasi gejolak yang akan timbul di pasar keuangan, karena rencana penaikan bunga The Federal Reserve (Bank Sentral Amerika Serikat) pada Juni 2016 mendatang.

"(Kenaikan) The Fed sudah kita hitung pada awal tahun. Kalau ada pengaruh, ya mungkin memengaruhi, tapi kalau terjadi reaksi masih managable (terkendali)," kata dia di Tangerang, Banten, Sabtu (28/5/2016).

Meskipun demikian, diakuinya, pernyataan Janet Yellen - Gubernur Bank Sentral AS, tentang jangka waktu kenaikan bunga The Fed untuk tahun ini, cukup membingungkan pelaku pasar.

Awalnya, tutur dia, sinyalemen yang diberikan The Fed adalah kenaikan suku bunga akan terjadi pada awal semester II 2016. Jangka waktu tersebut cukup lama dari Desember 2015 ketika The Fed menaikkan suku bunganya pertama kali sejak 2008, karena pemulihan ekonomi AS yang tidak sesuai ekspetasi.

Namun, pada sidang Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) April 2016 lalu, peserta sidang menyiratkan penaikan bunga The Fed pada Juni 2016 mendatang. Hal itu juga sempat membuat geolak pada pasar keuangan global.

Nilai tukar rupiah untuk pertama kalinya di tahun 2016, jatuh ke level psikologis Rp13.600. Hal itu ditambah tren di kuartal II, dimana terjadi repatriasi dividen besar-besaran.

Namun, lanjut Pribadi, Bank Sentral sudah mengantisipasi hal tersebut.

"Kita sudah siap. Terkait stabilitas nilai tukar, kita akan intervensi moneter dan lakukan beberapa mitigasi seperti SWAP, lindung nilai dan lainnya," tandas dia. (Sumber : Antara)