Harga Minyak Dunia Turun Setelah Evakuasi Kebakaran Kanada Dihentikan

foto: istimewa

Pasardana.id - Harga minyak dunia pada Senin (23/5/2016) mengalami penurunan setelah perintah evakuasi di kawasan-kawasan yang terpengaruh kebakaran hutan di provinsi Alberta, Kanada, dihentikan.

Penurunan temperatur dan terjadinya hujan ringan telah mendorong upaya-upaya untuk mengendalikan kebakaran hutan.

Dengan dihentikannya perintah evakuasi, maka timbul optimisme fasilitas-fasilitas produksi minyak perusahaan Kanada seperti Suncor dan Syncrude dapat kembali dioperasikan.

Kebakaran sempat memaksa evakuasi ratusan ribu penduduk Fort McMurray yang merupakan kota pusat ekstraksi minyak di Alberta, Kanada, sehingga produksi 1,2 juta barel minyak per hari terputus.

Pada akhir perdagangan Senin, seperti dilaporkan Reuters, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli merosot 33 sen menjadi US$48,08 per barel di New York Mercantile Exchange. 

Sedangkan minyak Brent North Sea untuk pengiriman Juli turun 37 sen menjadi US$48,35 per barel di London ICE Futures Exchange.

Para analis menyebutkan bahwa selain pengaruh dari Kanada, penurunan harga minyak juga terpengaruh komentar dari pejabat berwenang di Iran yang menyebutkan akan menggenjot produksi minyak mentah setelah pencabutan sanksi terkait nuklir.

"Pemerintah saat ini tidak memiliki rencana untuk membekukan atau mengganggu peningkatan produksi minyak dan ekspor sesuai rencana yang sedang dilakukan," kata Direktur National Iranian Oil Co. Rokneddin Javadi kepada kantor berita Iran Mehr, dikutip Bloomberg News.

Javadi yang juga merupakan Deputi Menteri Perminyakan Iran mengatakan bahwa ekspor minyak mentah negara itu akan mencapai 2,2 juta barel per hari pada pertengahan musim panas dari 2,0 juta barel per hari sekarang.

Komentar Javadi mengurangi harapan pembekuan produksi minyak Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada pertemuan berikutnya kelompok eksportir itu.

Sikap Teheran tampak memperkuat keraguan pasar bahwa OPEC dimana Iran adalah salah satu anggotanya akan mengambil tindakan tegas untuk mengekang kelebihan pasokan pada pertemuan berikutnya di Wina pada 2 Juni.

Bulan lalu di Doha, pembicaraan yang melibatkan anggota OPEC dan produsen-produsen utama lainnya seperti Rusia, gagal mencapai kesepakatan untuk membatasi produksi.

Di sisi lain, pasar minyak akan tetap kelebihan pasokan karena jumlah rig minyak AS yang beroperasi tidak berubah pekan lalu setelah membukukan penurunan beruntun selama delapan minggu.