Akibat Beban Lain Meningkat, Laba 2015 Bumi Serpong Damai Anjlok 44%

Pasardana.id - Perlambatan ekonomi domestik telah berimbas negatif terhadap PT Bumi Serpong Dama Tbk (BSDE). Perusahaan pengembang properti tersebut mengalami penurunan laba cukup tajam.
Ini antara lain disebabkan melemahnya daya beli masyarakat, tingkat suku bunga bank yang tinggi, serta pelemahan nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Dari laporan keuangan tahun 2015 yang diumumkan, Jumat (11/3), terungkap laba BSDE turun 44% menjadi Rp2,14 triliun (Rp112,44 per saham) pada 2015, dari 2014 yang mencapai Rp3,82 triliun (Rp211,19 per saham).
Peningkatan beban bunga sebesar 49,5%, dari Rp384,63 miliar menjadi Rp574,97 miliar pada 2015 memicu laba BSDE anjlok.
Menurut manajemen, penurunan laba tersebut terjadi di tengah peningkatan pendapatan usaha BSDE sebesar 10,7%, yaitu dari Rp5,61 triliun pada 2014 menjadi Rp6,21 triliun.
Pada saat yang sama, beban pokok penjualan BSDE bertambah 8,3% menjadi Rp1,57 triliun. Meski begitu, laba kotor BSDE tetap tumbuh 11,3% menjadi Rp4,64 triliun dari Rp4,17 triliun. Adapun laba usaha BSDE naik 8% menjadi Rp2,55 triliun pada 2015.
Akan tetapi, beban lain-lain bersih emiten beraset Rp36,02 triliun pada 2015 naik 27,7% dari Rp28,21 triliun pada 2014 - itu meningkat 1.023,73%, yaitu dari Rp20,73 miliar menjadi Rp232,95 miliar.
Peningkatan beban lain tersebut mengakibatkan laba sebelum pajak BSDE turun sekitar 41% menjadi Rp2,362 triliun dari Rp3,997 triliun.
Seiring kinerja keuangan yang cenderung turun, harga saham BSDE di bursa pun merosot.
Pada periode perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2 Januari 2015 sampai dengan 30 Desember 2015, saham BSDE turun 5,26%, dari Rp1.900 per unit menjadi Rp1.800 per unit.
Pada perdagangan sesi kedua, Jumat (11/3) saham BSDE tercatat Rp1.705 per unit, tidak berubah dibanding harga penutupan sehari sebelumnya.