Ini Usulan Bappenas Agar Target Pertumbuhan Ekonomi 2017 Tercapai

foto : istimewa

Pasardana.id - Untuk memastikan target pertumbuhan 2017 tercapai, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro memaparkan beberapa alternatif kebijakan yang mesti dijalankan Pemerintah.

Dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (08/12/2016), dijelaskan bahwa dengan terbatasnya ruang fiskal, maka stimulus ekonomi diharapkan berasal dari kebijakan moneter yakni penurunan tingkat suku bunga dasar kredit untuk meningkatkan kontribusi sektor swasta terhadap pertumbuhan 2017 yang diprediksi mencapai 5,1-5,3 persen.

Dalam hal ini, Bappenas mendukung kebijakan; peningkatan efisiensi perbankan, penurunan suku bunga simpanan, serta monitoring secara reguler terhadap industri perbankan oleh Otoritas Jasa Keuangan.

"Pemerintah juga harus mendukung dengan menjaga tingkat inflasi tetap rendah melalui penanganan gejolak harga bahan pangan yang sangat sensitif terhadap inflasi seperti beras dan cabai," terangnya.

Selain itu, pemanfaatan dana repatriasi dari program amnesti pajak diharapkan menambah likuiditas dan dapat membantu menurunkan tingkat suku bunga.

"Pada tahun kedua atau ketiga, dana repatriasi diharapkan mengalir ke sektor riil seperti manufaktur, infrastruktur, jasa, dan property," ujarnya. 

Selanjutnya, Bappenas merekomendasikan perbaikan pola penyerapan dan tingkat realisasi anggaran pemerintah.

Menurut Bambang, peningkatan realisasi anggaran dan penyerapan yang lebih merata merupakan resep agar APBN berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Ketika realisasi anggaran mencapai 100 persen dan pola penyerapan merata, maka tambahan bagi perekonomian sebesar 0,62 persen dibandingkan baseline," katanya.

Sementara di sisi belanja, pemerintah dapat menjalankan stimulus perekonomian dengan meningkatan alokasi anggaran investasi pemerintah dengan menambahkan anggaran belanja modal dari ruang fiskal yang ada.

Kenaikan 10 persen belanja investasi pemerintah akan berdampak positif sebesar 0,3 persentase point dari baseline.

Terakhir, tutur Bambang, pemerintah harus memastikan implementasi proyek infrastruktur berjalan sesuai rencana dengan menghindari penundaan proyek infrastruktur strategis seperti kelistrikan.

Proyek infrastuktur yang akan mendominasi selama dua tahun mendatang yakni pembangunan pembangkit listrik, jalan tol, dan pelabuhan. Sementara proyek pembangunan bandara diperkirakan nilainya tidak terlalu besar karena hanya berkonsentrasi pada perluasan dan penambahan kapasitas.