Volume Perdagangan SUN Diperdagangan Kemarin Mengalami Peningkatan

foto : istimewa

Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan Selasa (08/11/2016) kemarin, mengalami peningkatan dibandingkan dengan volume perdagangan sebelumnya, senilai Rp13,44 triliun dari 30 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dimana untuk seri acuan volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,94 triliun.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Obligasi Negara seri FR0061 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp6,07 triliun dari 22 kali transaksi di harga rata - rata 100,18% diikuti oleh volume perdagangan Obligasi Negara seri FR0059, senilai Rp2,61 triliun dari 89 kali transaksi dengan harga rata - rata di level 97,65%,ââÅ¡¬ kata analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Rabu (09/11/2016).

Sementara itu, lanjut I Made, dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp830,15 miliar dari 39 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap IV Tahun 2016 Seri B (ISAT01BCN4) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp150 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 100,05% dan diikuti oleh volume perdagangan Obligasi Berkelanjutan II FIF Tahap IV Tahun 2016 Seri B (FIFA02BCN4), senilai Rp88,5 miliar dari 5 kali transaksi di harga rata - rata 100,04%,ââÅ¡¬ paparnya.

Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika pada perdagangan kemarin, ditutup menguat terbatas sebesar 2,00 pts (0,02%) dilevel 13084,00 di tengah mata uang regional yang juga terlihat cenderung mengalami penguatan terhadap dollar Amerika.

Bergerak pada kisaran 13058,00 hingga 13099,00 per dollar Amerika, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika bergerak cukup berfluktuasi sepanjang sesi perdagangan.

Adapun penguatan mata uang regional dipimpin oleh Won Korea Selatan (KRW) dan Ringgit Malaysia (MYR) dimana penguatan MYR didukung oleh afirmasi peringkat negara Malaysia oleh lembaga pemeringkat S&P pada peringkat "A-" dengan prospek stabil.