BI : 2024 Mendatang, Seluruh Transaksi untuk Operasi Moneter Menggunakan Aset SBN

foto : istimewa

Pasardana.id - Wacana optimalisasi Surat Berharga Negara (SBN) untuk mengganti Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dalam operasi moneter, kembali dilontarkan Bank Indonesia.

Dalam Pertemuan Tahunan BI (Bankers Dinner) di Jakarta, Selasa (22/11) malam, Gubernur BI Agus Martowardojo menuturkan, penggunaan SBN sebagai aset atau dasar transaksi (underlying asset) operasi moneter saat ini baru sebesar 50 persen dari total SBN yang dimiliki Bank Sentral.

Untuk itu, pada 2024 mendatang, transaksi untuk operasi moneter seluruhnya akan menggunakan aset Surat Berharga Negara, menggantikan instrumen Sertifikat BI (SBI).

"Tapi perlahan, kita akan optimalkan SBN untuk menggantikan Sertifikat Bank Indonesia (SBI)," kata dia.

Asal tahu saja, wacana optimalisasi SBN untuk mengganti SBI sudah dilontarkan Bank Sentral sejak beberapa tahun lalu.

Menurut Agus, optimalisasi SBN akan meningkatkan efisiensi dalam operasi moneter. Selain itu, karena SBN dimiliki oleh BI dan juga lembaga keuangan, maka optimalisasi SBN untuk operasi moneter akan turut memperdalam pasar keuangan.

Hal tersebut berbeda dengan SBI yang hanya diterbitkan Bank Sentral. 

Dijelaskan, saat ini untuk instrumen operasi moneter berjangka waktu (tenor) pendek, SBI masih dipergunakan. Pada beberapa tahun mendatang, porsi SBI akan terus diperkecil.

"Sedangkan SBN akan terus diperbesar porsinya, ini sejalan juga untuk meningkatkan partisipasi bank di pasar uang," ujarnya.

Nilai SBN yang saat ini dimiliki BI sebesar Rp100 triliun. Ke depannya, nIlai SBN yang dibutuhkan BI akan tergantung seberapa besar operasi moneter yang akan dilancarkan Bank Sentral untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.