Volume Perdagangan SUN Kemarin Tercatat Senilai Rp11,48 Triliun dari 33 Seri

foto : istimewa

Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin tercatat senilai Rp11,48 triliun dari 33 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dimana untuk seri acuan volume yang diperdagangkan senilai Rp3,50 triliun.

"Obligasi Negara seri FR0059 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp2,68 triliun dari 111 kali transaksi di harga rata - rata 97,69% dan diikuti oleh volume perdagangan Obligasi Negara seri FR0053, senilai Rp1,75 triliun dari 28 kali transaksi di harga rata - rata 105,19%," kata analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Kamis (10/11/2016).

Adapun dari perdagangan obligasi korporasi, jelas I Made, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp713,67 miliar dari 31 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.

"Obligasi Berkelanjutan I Surya Semesta Internusa Tahap I Tahun 2016 Seri A (SSIA01ACN1) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp255miliar dari 4 kali transaksi di harga rata - rata 100,08%, diikuti oleh volume perdagangan Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap II Tahun 2016 Seri A (BIIF01ACN2) senilai Rp50 miliar dari 1 kali transaksi di harga 101,75%," terangnya.

Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika pada perdagangan kemarin, ditutup melemah sebesar 43,00 pts (0,33%) pada level 13127,00 per dollar Amerika.

Bergerak pada kisaran 13052,00 hingga 13259,00 per dollar Amerika, nilai tukar rupiah sempat mengalami penguatan di awal perdagangan namun cenderung mengalami pelemahan sepanjang sesi perdagangan di tengah menguatnya dollar Amerika merespon hasil dari pemilihan umum Presiden Amerika Serikat.

Mata uang regional bergerak bervariasi merespon hasil dari pemilihan umum presiden Amerika Serikat, dimana Yen Jepang (JPY) memimpin penguatan mata uang regional terhadap dollar Amerika diikuti oleh Rupee India (INR) dan Dollar Taiwan (TWD).

Sementara itu, mata uang Won Korea Selatan (KRW) memimpin pelemahan mata uang regional diikuti oleh Ringgit Malaysia (MYR) dan Dollar Singapura (SGD).