Volume Perdagangan SUN Diperdagangan Akhir Pekan Kemarin Senilai Rp9,16 Triliun dari 37 Seri
Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan Jumat (30/9/2016) kemarin, tercatat senilai Rp9,16 triliun dari 37 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp3,61 triliun.
Dalam paparan risetnya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Senin (3/10/2016), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan bahwa, Obligasi Negara seri FR0070 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar dengan nilai Rp1,57 triliun dari 28 kali transaksi, dengan harga rata - rata di level 108,11% dan tingkat imbal hasilnya sebesar 6,96%.
Sementara itu, dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan, senilai Rp858 miliar dari 30 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.
Obligasi Berkelanjutan II Medco Energi Internasional Tahap II Tahun 2016 Seri A (MEDC02ACN2) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp210 miliar dari 2 kali transaksi. Obligasi dengan peringkat "idA+" dan akan jatuh tempo pada 30 September 2019 tersebut, diperdagangkan pada harga rata - rata nilai 100,00% dan tingkat imbal hasilnya sebesar 10,80%.
Setelah obligasi MEDC02ACN2, jelas I Made, volume perdagangan obligasi korporasi terbesar berikutnya didapati pada Obligasi Berkelanjutan I Danareksa Tahap II Tahun 2014 Seri A (DNRK01ACN2), yaitu senilai Rp200 miliar dari 2 kali transaksi dengan harga rata - rata 100,005% dan tingkat imbal hasilnya sebesar 10,49%.
Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika pada perdagangan di akhir pekan kemarin ditutup pada level 13042,00 per dollar Amerika, mengalami pelemahan sebesar 70,00 pts (0,54%) dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya.
Bergerak pada kisaran 12981,00 hingga 13055,00 per dollar Amerika, nilai tukar rupiah mengalami pelemahan sepanjang sesi perdagangan seiring dengan pelemahan mata uang regional terhadap dollar Amerika dengan pelemahan terbesar didapati pada nilai tukar rupiah setelah Bank Indonesia melakukan intervensi guna menjaga likuiditas di pasar valas, diikuti oleh Peso Philippina (PHP) dan Ringgit Malaysia (MYR).
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Dalam sepekan terakhir, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika menjadikan rupiah memimpin penguatan nilai tukar mata uang regional terhadap dollar Amerika dan diikuti oleh Won Korea Selatan (KRW) serta Rupee India (INR),ââÅ¡¬ tandasnya.

