ANALIS MARKET (05/6/2025): Ada Potensi Peningkatan Demand SBN Berdenominasi Rupiah

foto: ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) mengalami penguatan pada sesi perdagangan kemarin (04/6).  

Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) turun sebesar 2 basis poin ke level 6,40%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) turun sebesar 3 bp ke level 6,80%.  

Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 2 bp ke level 6,82%.  

Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range di minggu ini, yaitu di kisaran 6,70-6,91%.  

Volume transaksi SBN secara outright traded tercatat sebesar Rp24,3 triliun kemarin, lebih rendah dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp40,6 triliun.  

FR0103 dan FR0104 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp5,7 triliun dan Rp4,8 triliun.  

Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp3,2 triliun. 

Sedangkan data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat 0,09%, bergerak dari level Rp16.309/US$ di hari Selasa menjadi Rp16.295/US$ kemarin. 

Dari eksternal, Indikator global menunjukkan sentimen yang positif, terlihat dari penurunan yield US Treasury (UST).  

Yield curve UST 5-tahun turun sebesar 11bp menjadi 3,93%, sementara yield curve UST 10-tahun turun sebesar 9bp menjadi 4,37%.  

Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia turun tipis sebesar 1bp menjadi 78.  

CDS 5-tahun Indonesia bergerak di kisaran 78bp-80bp selama 7 hari terakhir, mencerminkan confidence investor terhadap creditworthiness Indonesia tetap terjaga.  

Dengan mempertimbangkan kondisi pasar di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan demand terhadap instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0094, FR0064, FR0052, FR0103,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Kamis (05/6).